Hidrogen
sianida (HCN) atau prussic acid atau sianida adalah senyawa kimia
yang bersifat toksik dan merupakan jenis racun yang paling cepat aktif
dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan kematian dalam waktu
beberapa menit (akut). Sianida merupakan senyawa kimia yang mengandung
(C=N) dengan atom karbon terikat-tiga ke atom nitrogen. Kelompok CN ini dapat
ditemukan dalam banyak senyawa dalam bentuk gas, padat atau cair. Senyawa yang
dapat melepas ion sianida CN− ini sangat beracun. Sianida dapat terbentuk
secara alami maupun dengan buatan manusia, seperti HCN (Hidrogen Sianida)dan
KCN (Kalium Sianida). Sianida dapat terbentuk secara alami maupun dibuat oleh
manusia (sintetis).
MACAM-MACAM
SIANIDA SERTA SIFAT RACUNNYA.
A. Sianida sintetis
Sianida
sintetis jauh lebih cepat aktif dibandingkan dengan sianida alami (asal
tanaman). Ada tiga bentuk sianida sintetis. Pertama, senyawa sianida sederhana
(simple cyanide compounds), kedua adalah sianida kompleks logam sangat
lemah dan sangat kuat (weak and moderately strong metal-cyanide complexes),
bentuk terakhir senyawa sianida adalah sianida kompleks logam kuat.
1. senyawa sianida sederhana (simple cyanide
compounds).
seperti natrium sianida
(NaCN) dan kalium sianida (KCN) yang dikenal dengan nama potas, berupa kristal
putih dan sering digunakan sebagai racun ikan. Potas mudah diperoleh di pasaran
dan bersifat seribu kali lebih toksik pada hewan yang hidup di air (sejenis
ikan) dibandingkan pada manusia (William 2008). Kalsium sianida Ca(CN)
bersifat mudah larut dalam air dan digunakan sebagai bahan pupuk, yaitu urea
(Guthner dan Mentschenk, 2006).
2. sianida kompleks logam sangat lemah dan
sangat kuat (weak and moderately strong metal-cyanide complexes).
Sianida ini yang secara
langsung menghasilkan gas dari suatu asam, seperti cyanide amenable to chlorination
(CATC) yang bersifat cepat mematikan (akut). Sianida dalam bentuk gas paling
cepat menimbulkan keracunan, diikuti sianida dalam bentuk garam yang mudah
larut atau tidak larut, dan urutan terakhir yang berbentuk sianogen (sianida asal
tanaman) (Leybell 2006). Gas sianida yang dikenal dengan nama zyklon B pernah
digunakan Jerman pada Perang Dunia II. Gas sianida dengan konsentrasi 3.500 ppm
(sekitar 3.200 mg/m) dapat mematikan manusia dalam waktu satu menit karena ion
sianida dapat menghentikan sel-sel respirasi dengan cara menghambat enzim
sitokrom c oksidase (Dwork et al. 1996).
3. sianida kompleks logam kuat.
Bentuk terakhir senyawa
sianida adalah sianida kompleks logam kuat. Sianida dalam bentuk ion dan
dibebaskan dengan cara reflux distillation yang menghasilkan
sianida kuat.
B. Sianida Alami
Kandungan
racun sianida juga terdapat pada beberapa taanaman, salah satu contohnya adalah
singkong. Walaupun singkong dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, pada
beberapa jenis singkong tertenu juga dapat menimbulkan keracunan, karena
singkong mengandung senyawa yang berpotensi racun. Hidrogen sianida (HCN) atau
asam sianida ini merupakan racun pada singkong, masyarakat mengenal sebagai
racun asam biru karena adanya bercak warna biru pada singkong dan akan menjadi
toksin (racun) bila dikonsumsi pada kadar HCN lebih dari 50 ppm.
Kadar
sianida pada singkong bervariasi antara 15-400 mg/kg singkong yang segar.
Singkong dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu singkong jenis manis dan
pahit. Singkong jenis manis memiliki kadar sianida yang rendah ( ≤ 50 mg/kg singkong)
sedangkan jenis pahit memiliki kadar sianida yang tinggi (> 50 mg/kg
singkong). Singkong manis banyak dikonsumsi langsung dan dimanfaatkan untuk
pangan jajanan, rasa manis disebabkan mengandung sianida yang rendah, semakin
tinggi kadar sianida maka akan semakin pahit rasanya.
Kasus
keracunan yang terjadi dimasyarakat sering kali karena mengkonsumsi jenis
singkong dengan kadar HCN yang tinggi dan proses pengolahan yang tidak benar
sehingga kadar HCN pada singkong masih melebihi kadar aman yang dapat
dikonsumsi manusia. Gejala keracunan
yang muncul antara lain respirasi cepat, penurunan tekanan darah, denyut
nadi cepat, pusing, sakit kepala, sakit perut, muntah, diare, kebingungan
mental, berkedut dan kejang-kejang. Jika hidrogen sianida melebihi batas
toleransi kemampuan individu untuk detoksifikasi / mentolerir, kematian dapat
terjadi akibat keracunan sianida.
Mengingat
sifatnya yang beracun, maka semua bentuk penggunaan Sianida berisiko
menyebabkan pencemaran, baik itu oleh limbah dari pertambangan, racun ikan
maupun campuran pada pupuk yang melebihi takaran yang ditentukan.
Sumber:
Dwork, D., V.
Pelt, And R. Jan. 1996. Auschwitz, 1270 To Present. Norton. P. 219.
Guthner, T. And
B. Mentschenk. 2006. Cyanamides. Ullmann’s Encyclopedia Of Industrial
Chemistry. Http://Dx.Doi.Org (27 June 2011).
Ik.Pom.Go.Id.
Leybell, I.
2006. Toxicity, Cyanide. http://www.emidicine.comemerg/topic118.html (2 July
2008).
Yuningsi. 2012. Keracunan
Sianida Pada Hewan Dan Upaya Pencegahannya. Balai Besar Penelitian Veteriner,
Jalan R.E. Martadinata No. 30, Kotak Pos 52, Bogor. Jurnal Litbang Pertanian,
31(1).
William, L.
2008. Summary Of Cyanide And Its Methods For Analysis. http://Ezinearticles.
com/?expert=william Lipps (1 January2010)