Mungkin sebagian besar dari anda tidak pernah mendengar atau merasa asing dengan kateterisasi jantung. Kateterasi sendiri adalah sebuah proses untuk memeriksa seberapa baik kinerja jantung. Proses ini dilakukan dengan memasukan sebuah alat tipis dan panjang seperti pipa dan dimasukan kedalam bilik dan pembulih darah besar pada jantung, karena itu anda perlu waspada terhadap resiko kateterisasi jantung.
Kateterisasi berguna untuk mengecek apakah peredaran darah telah melakukan fungsinya dengan menyebarkan oksigen ke seluruh tubuh. Terdapat juga fungsi untuk mengecek kekuatan otot jantung dalam proses memompa darah ke seluruh tubuh dan memeriksa apakah terdapat penyakit pada jantung. Berikut beberapa resiko kateterisasi jantung yang perlu anda waspada.
Resiko kateterisasi jantung yang pertama adalah stroke. Stroke merupakan sebuah penyakit pada jantung. Dan hal ini juga akan menjadi salah satu resiko dari kateterisasi jantung. Pasien akan merasakan kegelisahan saat sedang stroke dan mengalami ketakutan berlebih. Sebaiknya berikan penenang bagi pasien agar saat melakukan kateterisasi, pasien menjadi lebih tenang dan resiko stroke dapat dikurangi.
Pasien dapat mengalami robek pada arteri apabila tidak dilakukan prosedur operasi dengan benar. Sebab itulah dibutuhkan penanganan profesional dan memang harus dilakukan oleh spesialis yang memang terbiasa dengan operasi kateterisasi jantung. Maka dari itu, operasi kateterisasi dapat dilakukan dengan lancar.
Kateterisasi jantung adalah proses untuk mengecek kinerja jantung dan semua alat keteter dimasukan kedalam jantung. Maka memang pantas sebuah proses kateterisasi akan berakibat pada serangan jantung. Saat seorang pasien sedang mengalami ketakutan dalam melakukan kateterisasi, maka hal itulah yang menyebabkan keadaan penderita memburuk.
Aritmia adalah irama detakan jantung yang tidak teratu. Penderita aritmia dilarang melakukan kateterisasi jantung, karena akan memperparah keadaan penderita. Kasus ini sangat jarang terjadi pada proses kateterisasi jantung. Karena, dokter pasti akan memeriksa keadaan jantung si pasien sebelum dilakukan operasi.
Memar adalah sebuah pendarahan kecil. Memar juga bisa menjadi resiko bagi pasien yang melakukan operasi kateterisasi jantung. Semua resiko dari kateterisasi jantung sangatlah berbahaya dan serius. Hanyalah resiko ini yang tidak terlalu berbahaya dan tidak terlalu serius. Akan tetapi, hal ini juga perlu diwaspadai.
Kerusakan pembuluh darah merupakan resiko yang sangat berat saat penderita melakukan operasi kateterisasi jantung. Goresan yang disebabkan oleh alat keteter itulah yang akan berakibat membuat luka dan kerusakan pada pembuluh darah. Dokter akan memeriksa apakah anda layak untuk melakukan operasi kateterisasi jantung, karena dengan pembuluh darah yang kecil, anda tidak akan diizinkan dan hanya akan menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah.
Penderita dengan gangguan ginjal dan memiliki kadar kreatin tinggi, sangatlah tidak dianjurkan untuk melakukan proses kateterisasi jantung. Karena, risikonya sangat tinggi dan malah akan mengakibatkan resiko buruk bagi kesehatan ginjal. Selain itu, juga dapat merusak ginjal jauh lebih parah.
Infeksi dapat terjadi saat sebuah luka dimasuki oleh virus dan bakteri. Karena, kateterisasi adalah proses yang membutuhkan pembukaan jaringan kulit dan tentunya hal itu menimbulkan luka. Maka, virus bisa saja masuk ke tempat luka yang dibuat Hal ini tidak boleh disepelekan anda, karena infeksi jika dibiarkan hanya akan membuat resiko yang lebih berat.
Pendarahan akan terjadi apabila saat dilakukan proses kateterisasi Jantung, keadaan darah sangatlah encer. Hal ini disebabkan oleh kadar vitamin K yang sedikit dalam darah. Seorang yang akan melakukan kateterisasi jantung, wajib berhenti mengonsumsi pengencer dan memperbanyak konsumsi vitamin K 3-5 hari sebelum proses kateterisasi jantung.
Bengkak pada area operasi biasanya wajar dialami oleh sebagian pasien operasi. Penderita akan merasa nyeri pada daerah operasi tersebut. Memang terlihat sepele, tetapi anda sebaiknya mewaspadai luka tersebut. Pada sebagian kasus, luka tersebut tak kunjung sembuh dan berakibat penyakit yang lebih parah.
Baca Juga : 17 Makanan Sehat untuk Anemia yang sangat dianjurkan
Itulah beberapa resiko kateterisasi jantung yang perlu anda waspadai sehingga anda dapat melakukan kateterisasi jantung dengan benar dan selamat. Untuk melakukan proses kateterisasi jantung, anda perlu mengunjungi dokter spesialis yang memang ahli di bidangnya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko penyakit yang telah disebutkan diatas.
Kateterisasi berguna untuk mengecek apakah peredaran darah telah melakukan fungsinya dengan menyebarkan oksigen ke seluruh tubuh. Terdapat juga fungsi untuk mengecek kekuatan otot jantung dalam proses memompa darah ke seluruh tubuh dan memeriksa apakah terdapat penyakit pada jantung. Berikut beberapa resiko kateterisasi jantung yang perlu anda waspada.
1. Stroke
Resiko kateterisasi jantung yang pertama adalah stroke. Stroke merupakan sebuah penyakit pada jantung. Dan hal ini juga akan menjadi salah satu resiko dari kateterisasi jantung. Pasien akan merasakan kegelisahan saat sedang stroke dan mengalami ketakutan berlebih. Sebaiknya berikan penenang bagi pasien agar saat melakukan kateterisasi, pasien menjadi lebih tenang dan resiko stroke dapat dikurangi.
2. Robeknya jaringan Arteri
Pasien dapat mengalami robek pada arteri apabila tidak dilakukan prosedur operasi dengan benar. Sebab itulah dibutuhkan penanganan profesional dan memang harus dilakukan oleh spesialis yang memang terbiasa dengan operasi kateterisasi jantung. Maka dari itu, operasi kateterisasi dapat dilakukan dengan lancar.
3. Serangan Jantung
Kateterisasi jantung adalah proses untuk mengecek kinerja jantung dan semua alat keteter dimasukan kedalam jantung. Maka memang pantas sebuah proses kateterisasi akan berakibat pada serangan jantung. Saat seorang pasien sedang mengalami ketakutan dalam melakukan kateterisasi, maka hal itulah yang menyebabkan keadaan penderita memburuk.
4. Aritmia
Aritmia adalah irama detakan jantung yang tidak teratu. Penderita aritmia dilarang melakukan kateterisasi jantung, karena akan memperparah keadaan penderita. Kasus ini sangat jarang terjadi pada proses kateterisasi jantung. Karena, dokter pasti akan memeriksa keadaan jantung si pasien sebelum dilakukan operasi.
5. Memar
Memar adalah sebuah pendarahan kecil. Memar juga bisa menjadi resiko bagi pasien yang melakukan operasi kateterisasi jantung. Semua resiko dari kateterisasi jantung sangatlah berbahaya dan serius. Hanyalah resiko ini yang tidak terlalu berbahaya dan tidak terlalu serius. Akan tetapi, hal ini juga perlu diwaspadai.
6. Kerusakan Pembuluh darah
Kerusakan pembuluh darah merupakan resiko yang sangat berat saat penderita melakukan operasi kateterisasi jantung. Goresan yang disebabkan oleh alat keteter itulah yang akan berakibat membuat luka dan kerusakan pada pembuluh darah. Dokter akan memeriksa apakah anda layak untuk melakukan operasi kateterisasi jantung, karena dengan pembuluh darah yang kecil, anda tidak akan diizinkan dan hanya akan menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah.
7. Kerusakan Ginjal
Penderita dengan gangguan ginjal dan memiliki kadar kreatin tinggi, sangatlah tidak dianjurkan untuk melakukan proses kateterisasi jantung. Karena, risikonya sangat tinggi dan malah akan mengakibatkan resiko buruk bagi kesehatan ginjal. Selain itu, juga dapat merusak ginjal jauh lebih parah.
8. Infeksi
Infeksi dapat terjadi saat sebuah luka dimasuki oleh virus dan bakteri. Karena, kateterisasi adalah proses yang membutuhkan pembukaan jaringan kulit dan tentunya hal itu menimbulkan luka. Maka, virus bisa saja masuk ke tempat luka yang dibuat Hal ini tidak boleh disepelekan anda, karena infeksi jika dibiarkan hanya akan membuat resiko yang lebih berat.
9. Pendarahan
Pendarahan akan terjadi apabila saat dilakukan proses kateterisasi Jantung, keadaan darah sangatlah encer. Hal ini disebabkan oleh kadar vitamin K yang sedikit dalam darah. Seorang yang akan melakukan kateterisasi jantung, wajib berhenti mengonsumsi pengencer dan memperbanyak konsumsi vitamin K 3-5 hari sebelum proses kateterisasi jantung.
10. Bengkak di area operasi
Bengkak pada area operasi biasanya wajar dialami oleh sebagian pasien operasi. Penderita akan merasa nyeri pada daerah operasi tersebut. Memang terlihat sepele, tetapi anda sebaiknya mewaspadai luka tersebut. Pada sebagian kasus, luka tersebut tak kunjung sembuh dan berakibat penyakit yang lebih parah.
Baca Juga : 17 Makanan Sehat untuk Anemia yang sangat dianjurkan
2 Resiko Kateterisasi Jantung Lainnya:
11. Timbulnya luka pada organ dalam saat alat keteter terlepas
12. Luka pada pembuluh darahItulah beberapa resiko kateterisasi jantung yang perlu anda waspadai sehingga anda dapat melakukan kateterisasi jantung dengan benar dan selamat. Untuk melakukan proses kateterisasi jantung, anda perlu mengunjungi dokter spesialis yang memang ahli di bidangnya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko penyakit yang telah disebutkan diatas.