Sakit jiwa merupakan gangguan mental yang dialami oleh seseorang berdampak pada mood, pola pikir, hingga tingkah laku. Penyakit ini tidak dapat membaik dengan sendirinya atau bahkan dapat memburuk jika tidak segera ditangani. Untuk itu, perlu adanya penanganan lebih lanjut seperti melakukan terapi sakit jiwa.
Dengan melakukan sejumlah terapi sakit jiwa paling tidak akan membantu memperbaiki tingkah laku penderita agar kembali normal. Ada beberapa terapi sakit jiwa yang penting dilakukan bagi penderita sakit jiwa. Berikut inilah terapi sakit jiwa yang penting anda ketahui.
Terapi sakit jiwa yang pertama dapat dilakukan dengan cara psikoterapi. Terapi ini salah satu alternatif yang paling sering dipilih untuk mengatasi masalah kejiwaan seseorang untuk memulihkan kondisi mental pasien. Terapi ini dilakukan agar terdapat perubahan pada kondisi psikologis penderitanya. Jadi, orang yang mengalami gangguan jiwa diharapkan mampu menyesuaikan dan merealisasikan dirinya sesuai dengan kodrat kemanusiaan.
Tearapi lainnya bagi penderita sakit jiwa bisa dengan cara rehabilitasi. Cara semacam ini biasanya dilakukan di institusi atau lembaga rehabilitasi di sebuah rumah sakit jiwa. Terapi jenis ini dilengkapi dengan berbagai kegiatan seperti terapi kelompok yang bertujuan agar penderitanya bisa terbebas dari stres. Dengan melakukan rehabilitasi pasien diharapkan mengerti jelas penyebab stres sehingga dapat mengatasinya dengan baik.
Terapi jenis ini juga dapat anda gunakan sebagai terapi sakit jiwa. Terapi ini sangat efektif membantu penderita sakit jiwa melalui obat-obatan yang bertujuan agar dapat menghilangkan gejala-gejala klinis pada gangguan fungsi neurotransmitter di dalam tubuh pasien.
Terapi sakit jiwa selanjutnya bisa dengan menggunakan terapi psikosial. Terapi ini sangat penting bagi setiap penderita jenis gangguan kepribadian dan mental agar dirinya mampu meningkatkan sisi kemandirian. Terapi ini akan menolong pasien agar tidak bergantung pada siapapun sehingga pasien juga tidak menjadi beban bagi keluarganya sendiri.
Seseorang yang mengalami sakit jiwa juga bisa melakukan terapi psikoreligius. Terapi ini lebih menekankan pada kegiatan relius seperti berdoa, sembahyang dan juga ada pula pemanjatan puji-pujian terhadap Sang Pencipta, kajian kitab suci, maupun ceramah keagamaan. Terapi ini juga akan membantu pikiran pasien agar terbiasa dekat dengan cahaya ilahi nantinya.
Terapi prilaku dialek merupakan bagian dari terapi psikodinamik yang bertujuan untuk menolong pasien dengan gangguan depresi dan cenderung berperilaku aneh. Dengan terapi ini, sang terapis akan mencoba mendalami pikiran dan perilaku ekstrem dari pasien. Setelah itu, sang terapis akan mengajarkan pasien untuk mengembangkan kemampuan interpersonalnya dengan menirukannya supaya perilaku normal bisa kembali.
Untuk penderita sakit jiwa terapi ini juga dapat dilakukan sesuai dengan keadaan pasien. Hal ini dikarenakan terapi jenis ini dilakukan dengan merubah pola pikir pasien yang negatif menjadi positif. Dari situlah diharapkan perilaku pasien mampu berubah menjadi lebih baik dan tidak kambuh lagi.
Terapi ini juga menjadi alternatif terapi bagi pasien gangguan jiwa. Jenis terapi ini bisa menjadi solusi bagi yang menderita depresi karena masalah interaksi dengan orang lain. Pasien akan melakukan berbagai macam interaksi kelompok sehingga mereka akan mengetahui penyebab dari sakit jiwa dan bagaimana menyembuhkannya agar pasien bisa berinteraksi kembali.
Terapi labotimi merupakan tindakan medis yang dilakukan dengan memasukkan alat ke dalam rongga mata untuk memotong saraf bagian depan otak. Terapi ini dilakukan karena sang terapis menganggap jika sakit jiwa disebabkan oleh kerusakan bagian otak, yaitu lobus frontal. Untuk itu, sang terapis melakukan tindakan dengan menghilangkan bagian tersebut.
Terapi trepanasi menjadi salah satu terapi sakit jiwa tertua. Bahkan terapi ini telah digunakan sejak zaman purba. Trepanasi dilakukan dengan cara membedah dan melubangi tengkorak pasien. Hal ini dilakukan agar dapat mengetahui kesalahan pada otak penderita yang mengalami sakit jiwa.
Baca Juga : 17 Penyebab Gagal Ginjal Akut yang Wajib Diketahui
Itulah terapi sakit jiwa. Di samping melakukan perawatan profesional, seperti terapi sakit jiwa juga diperlukan dukungan dari keluarga serta kondisi lingkungan yang nyaman. Hal itulah yang menjadi faktor penentu kesembuhan pengidap penyakit sakit jiwa agar dapat kembali beraktivitas secara normal.
Dengan melakukan sejumlah terapi sakit jiwa paling tidak akan membantu memperbaiki tingkah laku penderita agar kembali normal. Ada beberapa terapi sakit jiwa yang penting dilakukan bagi penderita sakit jiwa. Berikut inilah terapi sakit jiwa yang penting anda ketahui.
1. Psikoterapi
Terapi sakit jiwa yang pertama dapat dilakukan dengan cara psikoterapi. Terapi ini salah satu alternatif yang paling sering dipilih untuk mengatasi masalah kejiwaan seseorang untuk memulihkan kondisi mental pasien. Terapi ini dilakukan agar terdapat perubahan pada kondisi psikologis penderitanya. Jadi, orang yang mengalami gangguan jiwa diharapkan mampu menyesuaikan dan merealisasikan dirinya sesuai dengan kodrat kemanusiaan.
2. Rehabilitasi
Tearapi lainnya bagi penderita sakit jiwa bisa dengan cara rehabilitasi. Cara semacam ini biasanya dilakukan di institusi atau lembaga rehabilitasi di sebuah rumah sakit jiwa. Terapi jenis ini dilengkapi dengan berbagai kegiatan seperti terapi kelompok yang bertujuan agar penderitanya bisa terbebas dari stres. Dengan melakukan rehabilitasi pasien diharapkan mengerti jelas penyebab stres sehingga dapat mengatasinya dengan baik.
3. Psikofarmalogi
Terapi jenis ini juga dapat anda gunakan sebagai terapi sakit jiwa. Terapi ini sangat efektif membantu penderita sakit jiwa melalui obat-obatan yang bertujuan agar dapat menghilangkan gejala-gejala klinis pada gangguan fungsi neurotransmitter di dalam tubuh pasien.
4. Psikososial
Terapi sakit jiwa selanjutnya bisa dengan menggunakan terapi psikosial. Terapi ini sangat penting bagi setiap penderita jenis gangguan kepribadian dan mental agar dirinya mampu meningkatkan sisi kemandirian. Terapi ini akan menolong pasien agar tidak bergantung pada siapapun sehingga pasien juga tidak menjadi beban bagi keluarganya sendiri.
5. Terapi psikoreligius
Seseorang yang mengalami sakit jiwa juga bisa melakukan terapi psikoreligius. Terapi ini lebih menekankan pada kegiatan relius seperti berdoa, sembahyang dan juga ada pula pemanjatan puji-pujian terhadap Sang Pencipta, kajian kitab suci, maupun ceramah keagamaan. Terapi ini juga akan membantu pikiran pasien agar terbiasa dekat dengan cahaya ilahi nantinya.
6. Terapi prilaku dialektik
Terapi prilaku dialek merupakan bagian dari terapi psikodinamik yang bertujuan untuk menolong pasien dengan gangguan depresi dan cenderung berperilaku aneh. Dengan terapi ini, sang terapis akan mencoba mendalami pikiran dan perilaku ekstrem dari pasien. Setelah itu, sang terapis akan mengajarkan pasien untuk mengembangkan kemampuan interpersonalnya dengan menirukannya supaya perilaku normal bisa kembali.
7. Terapi perilaku kognitif
Untuk penderita sakit jiwa terapi ini juga dapat dilakukan sesuai dengan keadaan pasien. Hal ini dikarenakan terapi jenis ini dilakukan dengan merubah pola pikir pasien yang negatif menjadi positif. Dari situlah diharapkan perilaku pasien mampu berubah menjadi lebih baik dan tidak kambuh lagi.
8. Terapi perilaku interpersonal
Terapi ini juga menjadi alternatif terapi bagi pasien gangguan jiwa. Jenis terapi ini bisa menjadi solusi bagi yang menderita depresi karena masalah interaksi dengan orang lain. Pasien akan melakukan berbagai macam interaksi kelompok sehingga mereka akan mengetahui penyebab dari sakit jiwa dan bagaimana menyembuhkannya agar pasien bisa berinteraksi kembali.
9. Labotomi
Terapi labotimi merupakan tindakan medis yang dilakukan dengan memasukkan alat ke dalam rongga mata untuk memotong saraf bagian depan otak. Terapi ini dilakukan karena sang terapis menganggap jika sakit jiwa disebabkan oleh kerusakan bagian otak, yaitu lobus frontal. Untuk itu, sang terapis melakukan tindakan dengan menghilangkan bagian tersebut.
10. Trepanasi
Terapi trepanasi menjadi salah satu terapi sakit jiwa tertua. Bahkan terapi ini telah digunakan sejak zaman purba. Trepanasi dilakukan dengan cara membedah dan melubangi tengkorak pasien. Hal ini dilakukan agar dapat mengetahui kesalahan pada otak penderita yang mengalami sakit jiwa.
Baca Juga : 17 Penyebab Gagal Ginjal Akut yang Wajib Diketahui
Itulah terapi sakit jiwa. Di samping melakukan perawatan profesional, seperti terapi sakit jiwa juga diperlukan dukungan dari keluarga serta kondisi lingkungan yang nyaman. Hal itulah yang menjadi faktor penentu kesembuhan pengidap penyakit sakit jiwa agar dapat kembali beraktivitas secara normal.