Banyak orang yang memiliki kesulitan membedakan kedua penyakit ini sehingga sering kali harus mengonsultasikan diri ke dokter spesialis penyakit dalam untuk mendiagnosis penyakit yang dialaminya. Pemeriksaan sejak dini sangatlah penting dilakukan agar menyebar atau menimbulkan penyakit lain yang lebih berbahaya. Berikut ini beberapa perbedaan penyakit jantung dan GERD yang perlu Anda tahu.
1. Pengertian
Penyakit jantung atau disebut dengan serangan jantung adalah kondisi dimana terhentinya aliran darah di dalam tubuh. Meskipun durasi yang ditimbulkan cukup singkat, namun hal tersebut mampu untuk merusak sel jantung, sehingga aliran darah menjadi tidak lancar.
Sedangkan GERD atau singkatan dari Gastroesophageal Reflux Disease adalah kondisi dimana asam lambung naik ke kerongkongan sehingga akan terjadi nyeri pada ulu hati hingga ke bagian dada disertai dengan sensasi terbakar.
2. Penyebab
Penyebab dari penyakit jantung yang paling sering terjadi yakni karena pembuluh darah tersumbat oleh lemak. Kondisi tersebut disebut dengan istilah aterosklerosis. Selain membuat suplai darah menuju jantung terhambat, gangguan tersebut dapat menyebabkan penggumpalan darah.
Sedangkan penyebab dari GERD yang sangat umum adalah tidak berfungsinya LES (lower Esophageal Sphincher). Fungsi LES dalam tubuh sendiri yakni sebagai pintu makanan atau minuman yang akan turun ke lambung, sehingga setelah makanan masuk ke lambung, tidak akan kembali menuju esofagus. Apabila bagian tersebut mengalami gangguan maka, asam lambung atau makanan akan kembali ke esofagus.
3. Gejala
Penyakit jantung yang ada dibedakan menjadi dua jenis yaitu angina dan serangan jantung. Angina merupakan istilah medis dari penyakit angin duduk. Gejala yang ditimbulkan oleh angina sangat berbahaya namun tidak dapat di sadari karena terjadi secara mendadak. Rasa nyeri pada dada sangat menyakitkan bahkan akan menimbulkan sensasi terbakar yang berlebihan. apabila penyakit ini tidak segera diatasi bisa menyebabkan kematian mendadak.
Selain itu penyakit jantung lainnya yang tidak kalah bahaya dengan angin duduk yakni gagal jantung. Dimana jantung akan berhenti memompa darah keseluruh tubuh akibat terlalu lelah, berolahraga terlalu kuat, dan stress atau depresi.
Sedangkan pada penderita GERD, biasanya akan sangat mudah ditandai dengan beberapa gangguan pada tubuh seperti kesulitan menelan makanan, gigi bau dan keropos, bau napas tidak sedap, volume air liur berlebihan secara mendadak, batuk kering yang tak kunjung sembuh, terasa ada benjolan pada kerongkongan, muncul rasa pahit pada lidah karena naiknya asam lambung, dan masih banyak lagi.
4. Kondisi lidah
Penderita GERD biasanya akan memiliki warna lidah yang lebih pucat daripada lidah dengan kondisi normal. selain itu rasa pahit juga sangat mungkin di alami oleh penderita GERD. Hal ini dikarenakan asam lambung yang harusnya terjaga posisinya pada organ lambung menjadi tidak pada tempatnya sehingga pada lidah akan terasa pahit yang sangat mengganggu.
Berbeda halnya dengan Penyakit jantung, kedua penyakit ini biasanya akan menimbulkan gejala yang sama yakni rasa sakit pada bagian dada. Namun apabila tidak disertai rasa pahit pada lidah, kemungkinan besar hal tersebut dikarenakan gangguan pada jantung.
5. Diagnosis
Apabila hendak memeriksakan diri ke dokter, biasanya dokter akan lebih mudah mengenali ciri – ciri yang ditimbulkan oleh GERD daripada penyakit jantung. Dengan hanya menggunakan sampel pada air liur saja, dokter akan mengetahui penyakit tersebut apakah disebabkan oleh GERD. Sedangkan penyakit jantung biasanya akan diketahui berdasarkan pemeriksaan fisik atau tes pengujian di laboratorium.
Baca Juga : 20 Jenis Makanan yang Dilarang untuk Dikonsumsi Penderita Penyakit Jantung
Berbagai informasi tentang perbedaan penyakit jantung atau GERD yang wajib anda pahami. Meskipun tidak seakurat dengan pemeriksaan dokter, setidaknya dengan menggunakan cara – cara diatas, kamu akan lebih sigap untuk mengatasi masalah tersebut dengan cepat. Karena apabila terlambat, akan sangat berbahaya dan akan mengancam nyawa. Namun meski demikian, Anda masih sangat membutuhkan diagnosis dokter untuk memastikan penyakit yang sebenarnya terjadi pada pasien.