Meskipun tantrum merupakan bagian dari tahap perkembangan pada anak-anak, namun orang tua perlu waspada agar gejala ini tidak berlangsung terus-menerus. Perilaku tantrum yang berlebihan dapat mengganggu kesehatan mental anak sewaktu dewasa.
Berikut ini 11 ciri-ciri anak tantrum yang harus diketahui sejak dini.
1. Merengek
Merengek biasa dilakukan saat anak butuh perhatian atau saat permintaannya tidak terpenuhi. Merengek adalah suara tangisan kecil saat merasa tidak senang dengan apa yang anak dapat dan ingin disampaikan pada orang tua. Apabila seorang anak sering melakukan hal ini, Anda perlu berhati-hati. Mungkin ini adalah tAnda awal anak terkena tatrum.
2. Anak Tiba-Tiba Diam
Pernah melihat seorang anak yang biasa berbicara atau merengek kepada orang tuannya kemudian tiba-tiba diam? Jika itu terjadi mungkin bukan anak merasa nyaman melainkan sebaliknya. Anak yang tiba-tiba diam bias jadi sedang menahan luapan emosinya. Kapan saja emosi tersebut dapat meledak. Inilah cirri gejala anak tatrum yang perlu diketahui sejak dini.
3. Tubuh Menegang
Tubuh menegang adalah cirri anak tatrum selanjutnya. Otot-otot tubuh yang menegang merupakan indikasi fisik yang dapat terlihat saat anak menahan emosinya. Sebagai orang tua Anda perlu peka terhadap perubahan yang terjadi. Segera tenangkan dan hibur anak agar kemarahannya hilang.
4. Tangisan Kencang
Saat emosi sudah tidak tertahan, cara anak meluapkannya adalah dengan cara menangis. Ciri anak tatrum biasanya akan menangis dengan suara yang kencang dan sulit diredakan. Anak akan menangis dalam waktu yang cukup lama saat permintaanya tak kunjung dipenuhi. Biasanya semakin tinggi tingkat emosi anak,suara tangisannya pun akan semakin kencang.
5. Cemberut dan Mudah Marah
Anak tantrum sangat sensitive dan memiliki tingkat emosi yang labil. Kita akan lebih sering melihat wajah musam dan cemberut pada anak tantrum. Hal kecil yang tidak sesuai dengan keinginan akan membuatnya mudah marah. Secara psikologis kedua perilaku ini tidak baik untuk perkembangan anak.
6. Nafas yang Memburu
Ciri anak tatrum lainnya ialah nafas yang memburu. Menurut para ahli tingkat emosi dapat mempengaruhi system kerja respirasi tubuh. Saat seseorang marah maka nafas dan denyut jantungnya akan lebih cepat. Maka penting menyuruh anak mengatur nafasnya saat sedang marah atau menangis.
7. Mengamuk
Perilakaku yang satu ini kerap membuat orang tua kesal. Tidak hanya sekedar menangis, saat marah anak tatrum bias sampai mengamuk. Berteriak, berguling-guling dilantai, melempar barang, bahkan memukul merupakan respon saat emosi meluap. Ketegasan orang tua terkadang dibutuhkan untuk mengatasi perilaku yang satu ini. Agar nantinya anak tidak tumbuh menjadi anak yang nakal dan suka melawan.
8. Menyakiti Diri Sendiri
Sadar atau tidak anak yang telah lepas Kendali emosinya terkadang sampai melukai dirinya sendiri. Kebiasaan ini terjadi saat lingkungan di sekitarnya tidak mampu menjadi obyek pelampiasan emosi. Pada kondisi seperti ini anak penderita tatrum sudah pada fase yang mengkhawatirkan.
9. Emosi Berlebihan
Anak meluapkan emosi dengan menangis merupakan hal yang normal, namun apabila dilakukan secara berlebihan tentu dapat membahayakan. Mempunyai emosi berlebih merupakan cirri anak tatrum. Dengan emosi yang berlebih ini anak tatrum biasanya akan menjadi pusat perhatian.
10. Suka Menggunakan Kekerasan Fisik
Anak yang belum mampu mengusai pola piker dan emosinya cenderung akan bersikap agresif. Selain melukai diri sendiri perilaku emosional anak tatrum juga dapat membahayakan orang lain. Tindakan kekerasan fisik seperti memukul, menendang, atau melempar benda adalah contohnya.
11. Pengaruh Psikologis
Perilaku emosional anak tatrum berpengaruh terhadap kondisi psikologis dirinya maupun orang lain. Anak tatrum akan susah bergaul, karena sikapnya teman-teman jadi menjauhinya. Jika ini terus terjadi anak tatrum akan tumbuh menjadi anak yang introvert.
Baca Juga: 8 Efek Buruk Tidur di Pagi Hari yang Berbahaya untuk Kesehatan
Anak merupakan anugrah yang Tuhan berikanpada orang tua. Cara orang tua mendidik anak sangat menentukan masa depannya. Anak usia balita dan prasekolah rawan terkena gejala tatrum. Mengetahui cirri anak tatrum sejak dini penting dilakuakan untuk terus menjaga kesehatan mentalnya. Anak adalah kebanggan keluarga dan mencegah sebelum terlambat itu lebih baik. Pastikan juga Anda mempunyai gaya hidup yang baik agar anak Anda juga bisa mencontohnya dengan baik.