Penyebab dan Gejala Angioedema - Angioedema adalah pembengkakan bawah kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi. Kondisi ini mirip dengan urtikaria. Bedanya hanya, urtikaria terjadi pada permukaan kulit dan dapat menyebabkan kegatalan. Selama reaksi pada alergi, tubuh akan bereaksi terhadap alegen dengan melepaskan histamin ke dalam darah.
Angioedema dapat mempengaruhi bibir dan area di sekitar mata. Dalam kasus yang parah, angioedema dapat menyebabkan pembengkakan pada lidah dan tenggorokan sehingga dapat menyebabkan kesulitan bernapas. Kondisi ini dapat mengancam jiwa dan membutuhkan perhatian medis.
Penyebab Angioedema :
Penjelasan tentang penyebab dan gejala angioedema akan dimulai dengan penyebabnya. Penyebab angioedema yang pertama adalah serangan virus, bakteri, parasit, atau infeksi, seperti virus hepatitis, parasis usus. Selain itu, bakteri Helicobacter pylori yang umum ditemukan di perut juga dapat menjadi penyebab angioedema.
Pada orang sensitif, banyak makanan yang dapat menimbulkan alergi. Namun, makanan yang sering menimbulkan alergi adalah ikan, telur, susu, kacang, dan coklat. Beberapa alergen potensial lainnya termasuk aditif makanan seperti salisilat dan sulfida.
Suhu yang dingin juga dikenal dapat menyebabkan angioedema. Setelah terkena suhu dingin, pasien dengan kondisi ini akan mengalami angioedema lokal dalam hitungan menit, seiring kembalinya suhu tubuh ke suhu normal.
Walaupun kondisi ini biasanya bersifat lokal, namun kondisi ini juga dapat menjadi sistemik dan menyebabkan berhentinya peredaran darah apabila seluruh bagian tubuh terkena suhu dingin, misalnya saat pasien berenang di air dingin.
Serangan angioedema seringkali dipicu oleh cedera dan virus. Stres emosional akan memperburuk keadaannya. Melampiaskan stres dengan menangis dapat menyebabkan mata bengkak. Bengkak terjadi karena ada bagian kulit yang mengalami eritema atau pembesaran pembuluh kapiler.
Angioedema juga dapat disebabkan oleh defisiensi inhibitor C1, salah satu protein dalam darah yang merupakan bagian dari sistem komplemen. Sistem komplemen berfungsi sebagai sistem kekebalan dan pencegahan dari alergi. Kekurangan atau aktivitas inhibitor C1 yang abnormal dapat menyebabkan pembengkakan lokal di kulit dan jaringan di bawahnya atau pembengkakan pada selaput lendir yang melapisi bagian tubuh tertentu.
Angioedema karena dermatographi merupakan jenis khusus karena hanya ditemukan pada 1%-4% individu. Lesi kulit akan timbul saat kulit terbentur keras dengan suatu benda, misalnya kuku.
Penyebab angioedema selanjutnya adalah alergi obat. Meskipun hampir semu obat dapat menyebabkan gatal-gatal atau angioedema, namun beberapa penyebab umum adalah obat tekanan darah, ibuprofen, penisilin, dan aspirin.
Angioedema juga dapat disebabkan gigitan serangga. Banyak orang yang baru pergi ke dokter setelah beberapa hari digigit serangga, karena gigitan serangga tersebut menimbulkan reaksi sistemik gatal di seluruh tubuh.
Sebenarnya, bukan parfum baru itu sendiri yang dapat menyebabkan angioedema, melainkan bahan kimia yang terkandung di dalamnya. Masalahnya, sangat sulit untuk menentukan apakah hanya satu komponen atau kombinasi bahan kimia tertentu yang menyebabkan alergi. Bahan-bahan tersebut misalnya alkohol kayu manis, aldehida kayu manis, eugenol, isoeugenol, geraniol, alpha amil sinamat alkohol, dan hydroxycitronellal.
Setelah mengetahui penyebab-penyebab munculnya angioedema, maka perlu juga diketahui gejala-gejala angioedema. Gejala ringan yang muncul mungkin tidak memerlukan pengobatan. Sedangkan untuk gejala yang parah, harus segera diobati. Simak gejala angioedema berikut ini.
1. Angioedema biasanya hanya timbul di bagian sekitar mata dan bibir. Karena lapisan kulit yang terkena angioedema adalah lapisan kulit yang lebih dalam, maka kemungkinan akan terlihat normal, walaupun mengalami pembangkakan.
2. Angioedema juga dapat timbul pada bagian tubuh lainnya, misalnya pada usus dan saluran pernapasan. Saat angioedema mengenai saluran pencernaan, pasien dapat mengalami nyeri perut dan muntah.
3. Apabila angioedema terjadi pada saluran pernapasan, maka kondisi ini dapat mengenai laring, sehingga sistem pernapasan pasien akan terganggu dan akan mengalami kesulitan bernapas.
4. Gejala yang lebih parah dari reaksi alergi atau anafilaksis dapat terjadi bersamaan dengan angioedema. Gejala ini merupakan gejala sistemik dan meliputi suara mengi serta tekanan darah rendah atau hipotensi.
Seperti disebutkan di atas, pasien mungkin tidak memerlukan pengobatan dalam kasus gejala ringan angioedema. Meskipun begitu, antihistamin yang dapat menghalangi pelepasan histamin adalah pengobatan standar untuk angioedema.
Angioedema dapat mempengaruhi bibir dan area di sekitar mata. Dalam kasus yang parah, angioedema dapat menyebabkan pembengkakan pada lidah dan tenggorokan sehingga dapat menyebabkan kesulitan bernapas. Kondisi ini dapat mengancam jiwa dan membutuhkan perhatian medis.
Penyebab Angioedema :
1. Serangan Virus
Penjelasan tentang penyebab dan gejala angioedema akan dimulai dengan penyebabnya. Penyebab angioedema yang pertama adalah serangan virus, bakteri, parasit, atau infeksi, seperti virus hepatitis, parasis usus. Selain itu, bakteri Helicobacter pylori yang umum ditemukan di perut juga dapat menjadi penyebab angioedema.
2. Alergi Makanan
Pada orang sensitif, banyak makanan yang dapat menimbulkan alergi. Namun, makanan yang sering menimbulkan alergi adalah ikan, telur, susu, kacang, dan coklat. Beberapa alergen potensial lainnya termasuk aditif makanan seperti salisilat dan sulfida.
3. Alergi Cuaca
Suhu yang dingin juga dikenal dapat menyebabkan angioedema. Setelah terkena suhu dingin, pasien dengan kondisi ini akan mengalami angioedema lokal dalam hitungan menit, seiring kembalinya suhu tubuh ke suhu normal.
Walaupun kondisi ini biasanya bersifat lokal, namun kondisi ini juga dapat menjadi sistemik dan menyebabkan berhentinya peredaran darah apabila seluruh bagian tubuh terkena suhu dingin, misalnya saat pasien berenang di air dingin.
4. Stres Ringan dan Berat
Serangan angioedema seringkali dipicu oleh cedera dan virus. Stres emosional akan memperburuk keadaannya. Melampiaskan stres dengan menangis dapat menyebabkan mata bengkak. Bengkak terjadi karena ada bagian kulit yang mengalami eritema atau pembesaran pembuluh kapiler.
5. Penyakit Autoimun
Angioedema juga dapat disebabkan oleh defisiensi inhibitor C1, salah satu protein dalam darah yang merupakan bagian dari sistem komplemen. Sistem komplemen berfungsi sebagai sistem kekebalan dan pencegahan dari alergi. Kekurangan atau aktivitas inhibitor C1 yang abnormal dapat menyebabkan pembengkakan lokal di kulit dan jaringan di bawahnya atau pembengkakan pada selaput lendir yang melapisi bagian tubuh tertentu.
6. Akibat Cedera/Dermatographi
Angioedema karena dermatographi merupakan jenis khusus karena hanya ditemukan pada 1%-4% individu. Lesi kulit akan timbul saat kulit terbentur keras dengan suatu benda, misalnya kuku.
7. Alergi Obat
Penyebab angioedema selanjutnya adalah alergi obat. Meskipun hampir semu obat dapat menyebabkan gatal-gatal atau angioedema, namun beberapa penyebab umum adalah obat tekanan darah, ibuprofen, penisilin, dan aspirin.
8. Gigitan Serangga
Angioedema juga dapat disebabkan gigitan serangga. Banyak orang yang baru pergi ke dokter setelah beberapa hari digigit serangga, karena gigitan serangga tersebut menimbulkan reaksi sistemik gatal di seluruh tubuh.
9. Pemakaian Parfum Baru
Sebenarnya, bukan parfum baru itu sendiri yang dapat menyebabkan angioedema, melainkan bahan kimia yang terkandung di dalamnya. Masalahnya, sangat sulit untuk menentukan apakah hanya satu komponen atau kombinasi bahan kimia tertentu yang menyebabkan alergi. Bahan-bahan tersebut misalnya alkohol kayu manis, aldehida kayu manis, eugenol, isoeugenol, geraniol, alpha amil sinamat alkohol, dan hydroxycitronellal.
Setelah mengetahui penyebab-penyebab munculnya angioedema, maka perlu juga diketahui gejala-gejala angioedema. Gejala ringan yang muncul mungkin tidak memerlukan pengobatan. Sedangkan untuk gejala yang parah, harus segera diobati. Simak gejala angioedema berikut ini.
Gejala Angioedema :
1. Angioedema biasanya hanya timbul di bagian sekitar mata dan bibir. Karena lapisan kulit yang terkena angioedema adalah lapisan kulit yang lebih dalam, maka kemungkinan akan terlihat normal, walaupun mengalami pembangkakan.
2. Angioedema juga dapat timbul pada bagian tubuh lainnya, misalnya pada usus dan saluran pernapasan. Saat angioedema mengenai saluran pencernaan, pasien dapat mengalami nyeri perut dan muntah.
3. Apabila angioedema terjadi pada saluran pernapasan, maka kondisi ini dapat mengenai laring, sehingga sistem pernapasan pasien akan terganggu dan akan mengalami kesulitan bernapas.
4. Gejala yang lebih parah dari reaksi alergi atau anafilaksis dapat terjadi bersamaan dengan angioedema. Gejala ini merupakan gejala sistemik dan meliputi suara mengi serta tekanan darah rendah atau hipotensi.
Seperti disebutkan di atas, pasien mungkin tidak memerlukan pengobatan dalam kasus gejala ringan angioedema. Meskipun begitu, antihistamin yang dapat menghalangi pelepasan histamin adalah pengobatan standar untuk angioedema.