Biasanya, keberadaan kista ini tidak disadari oleh penderitanya. Kista baru akan terdeteksi ketika dilakukan pemeriksaan oleh dokter gigi dan pemeriksaan dengan foto x-ray. Selain itu, kista juga bisa terdeteksi ketika telah terjadi infeksi sekunder atau ketika kista telag membesar sehingga menyebabkan pembengkakan pada wajah.
Gejala Kista Dentigerous :
1. Impaksi Gigi
Penyebab dan gejala kista dentigerous perlu duwaspadai karena seringnya kasus ini terjadi tidak disertai rasa sakit, hingga akhirnya penderita menyadari ada yang tidak normal dengan keadaan rongga mulutnya. Penyebab umum dari kista dentigerous adalah impaksi gigi, yaitu kondisi yang tidak wajarpada arah pertumbuhan gigi bungsu. Ini terjadi karena tidak adanya ruang bagi gigi tersebut untuk tumbuh.
Impaksi gigi sering terjadi pada gigi geraham atau gigi bungsu. Gigi kemunculannya sering kali menyakitkan, biasanya disertai dengan rasa nyeri hingga demam beberapa hari. Impaksi gigi menggambarkan kondisi gigi bungsu yang mendesak gigi-gigi di sampingnya, sehingga timbul pergesaran gigi, nyeri dan bahkan dapat menyebabkan infeksi.
Kondisi ini sering kali mengharuskan penderita untuk dioperasi apabila posisi gigi terlalu miring dan tidak dapat tumbuh sempurna. Namun, pada kasus yang lebih sederhana cukup dilakukan operkulektomi, yaitu memotong gusi yang menutupi sebagian gigi dan membersihkan gigi untuk membuang kotoran serta jaringan.
2. Penumpukan Cairan
Kista dentigerous, yang juga dikenal sebagai kista folikuler, merupakan suatu kista yang menyelubungi sebagian atau seluruh mahkota gigi yang tidak tumbuh dan melekat pada akar gigi (cement-enamel junction).
Kista ini berasal dari penyusutan enamel organ gigi yang tersisa yang merupakan hasil akumulasi cairan di antara lapisan mahkota gigi dan dinding epitel email gigi yang telah menyusut yang melapisi folikel gigi. Epitel yang melapisinya adalah jenis epitel skuamus bertingkat.
3. Rusaknya Stellate Recticulum
Rusaknya stellate recticulum dapat mendorong proliferasi epitel email luar yang menyisakan perlekatan pada gigi, lalu epitel email dalam tertekan ke atas permukaan mahkota. Saat telah terbentuk sempurna, mahkota akan berprotrusi ke dalam lumen, dan akar-akarnya memanjang ke sisi luar kista.
Proliferasi ini terjadi karena kandungan hiperosmolar yang dihasilkan oleh cellular breakdown dan produk-produk sel sehingga menyebabkan gradient osmotic untuk memompa cairan ke dalam lumen kista.
Setelah mengetahui penyebab dari terjadinya kista dentigerous, maka pembahasan selanjutnya akan mengetengahkan gejala kista dentigerous.
Penyebab Kista Dentigerous :
1. Gejala kista dentigerous tidak terlihat bila masih tahap awal. Kista dentigerous yang belum mengalami komplikasi seperti kista lainnya tidak akan menyebabkan gejala sampai pembesarannya nyata terlihat. Kista hanya akan terlihat jika ukurannya menjadi sangat besar, sekitar sepuluh sampai lima belas sentimeter atau bila terjadi infeksi sekunder sehingga akan terasa sakit.
Meskipun gejala biasa tidak ada, dengan terlambatnya erupsi gigi semakin besar pula indikasi terjadinya kista dentigerous. Kista dentigerous dapat dideteksi melalui pemeriksaan radiografis atau pada saat dilakukan pemeriksaan gigi yang tidak erupsi. Infeksi dapat menyebabkan gejala umum seperti bengkak yang membesar dan rasa sakit.
2. Kista dentigerous biasanya terdeteksi pada anak-anak, remaja, atau dewasa, walaupun terkadang dapat ditemukan pada orang yang lebih tua. Secara klinis, lesi tampak sebagai pembengkakan linger alveolar di atas tempat gigi yang sedang erupsi. Saat rongga kista sirkumkoronal berisi darah, pembengkakan tampak ungu atau sangat biru, disebut erupsi hematoma.
3. Kista dentigerous umumnya berkaitan dengan gigi molar tiga dan caninus maksilaris, yang mana paling banyak diakibatkan karena gigi yang impaksi. Insidensi tertinggi dari kista dentigerous adalah saat usia 20-30 tahun. Gejalanya yaitu terlambatnya erupsi gigi.
Kista ini mampu berkembang hingga ukuran yang besar, kadang-kadang disertai dengan ekspansi tulang kortikal. Kista dengan ukuran yang besar juga dapat disertai dengan pembengkakan intraoral, ekstraoral, maupun keduanya. Dengan ukuran ini juga dapat menyebabkan wajah menjadi asimetris dan pergerseran gigi.
Kista dentigerous selalu dihubungkan dengan mahkota gigi yang belum erupsi atau gigi yang sedang tumbuh (kata "dentigerous" berarti menganding unsur gigi). Kista dentigerous merupakan kista kedua yang paling sering ditemukan pada radang. Semoga penyebab dan gejala kista dentigerous di atas bermanfaat bagi pembaca semua.