Bahaya terlalu sering makan sate untuk kesehatan, Daging merupakan bahan pangan yang diperoleh dari hasil penyembelihan hewan-hewan ternak seperti kambing, domba, sapi, ayam ataupun ternak yang lain. Komponen utama daging yang tersusun dari lemak, jaringan adipose tulang, tulang rawan, jaringan ikat dan tendon. Daging yang baik adalah daging setelah dimakan tidak menimbulkan masalah kesehatan bagi yang memakannya. Sedangkan sate merupakan makanan tradisional Indonesia yang umumnya berbahan dasar ikan atau daging yang disajikan dengan berbagai macam bumbu bergantung pada variasi resep sate. Sate kemudian dibakar di atas bara api sampai matang sambil dibolak-balik dan diolesi sedikit minyak goreng dan bumbu.
Dibalik kenikmatan sate ternyata ada bahaya yang mengancam. Sate mengandung zat berbahaya yaitu zat karsinogenik, Hal ini karena proses pembakaran sate pada suhu tinggi dan akan membentuk kelompok senyawa polisiklik aromatik hidrokarbon (PAH). Komponen PAH merupakan kelompok senyawa yang terbentuk akibat pembakaran yang tidak sempurna dari zat-zat anorganik seperti arang, maupun minyak. Dalam daging yang dipanggang, PAH terbentuk saat lemak daging menetes di atas arang, kemudian menyatu dalam asap dan menempel pada daging (Benford et al., 2010).
Karsinogen adalah zat atau senyawa, yang terkandung dalam makanan dapat menjadi penggerak untuk menimbulkan tumor atau kanker. Zat karsinogen akan merusak keutuhan sel dan intinya sehingga sel mengalami mutasi, yaitu sel-sel normal setelah dicemari zat tersebut menjadi sel yang ganas dan berkembang biak tak terkendali. Zat-zat karsinogen yang terkandung dalam makanan selain bersifat inosiator, dapat juga menjadi promotor yang memicu pertumbuhan lebih lanjut tumor atau kanker.
Dibalik kenikmatan sate ternyata ada bahaya yang mengancam. Sate mengandung zat berbahaya yaitu zat karsinogenik, Hal ini karena proses pembakaran sate pada suhu tinggi dan akan membentuk kelompok senyawa polisiklik aromatik hidrokarbon (PAH). Komponen PAH merupakan kelompok senyawa yang terbentuk akibat pembakaran yang tidak sempurna dari zat-zat anorganik seperti arang, maupun minyak. Dalam daging yang dipanggang, PAH terbentuk saat lemak daging menetes di atas arang, kemudian menyatu dalam asap dan menempel pada daging (Benford et al., 2010).
Karsinogen adalah zat atau senyawa, yang terkandung dalam makanan dapat menjadi penggerak untuk menimbulkan tumor atau kanker. Zat karsinogen akan merusak keutuhan sel dan intinya sehingga sel mengalami mutasi, yaitu sel-sel normal setelah dicemari zat tersebut menjadi sel yang ganas dan berkembang biak tak terkendali. Zat-zat karsinogen yang terkandung dalam makanan selain bersifat inosiator, dapat juga menjadi promotor yang memicu pertumbuhan lebih lanjut tumor atau kanker.
Berikut ini ada beberapa cara atau tips untuk meminimalisir bahaya yang ditimbulkan saat mengkonsumsi sate:
- Sebelum daging diolah menjadi sate sebaiknya daging dimasak dulu di dalam microwave atau dikukus, agar saat pembuatan sate tidak memerlukan waktu pemanggangan/ pembakaran yang lama.
- Menghindari makan daging sate yang gosong.
- Saat pembakaran sate dapat dibungkus dengan alumunium foil.
- Setelah mengkonsumsi sate sebaiknya diimbangi dengan makan buah atau sayur yang banyak mengandung antiokssidan.
- Jangan terlalu sering makan sate.
- Terapkan pola hidup sehat.
Semoga artikel tentang Bahaya terlalu sering makan sate untuk kesehatan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.