Kepel
merupakan salah satu cemilan khas klaten yang pertama kali berasal dari desa
ciro, kecamatan pedan kabupaten Klaten, provinsi Jawa tengah. Penjual kepel ini
yang terbanyak dapat ditemui di desa ciro. Hampir disetiap pinggir jalan desa
banyak warganya yang menjual makanan ini. Makanan ini sekarang sudah menjamur
keberbagai daerah, tidak hanya di desa ciro saja.. Untuk di daerah lain dapat
kita temui di samping Ayu Swalayan pedan, pertigaan pedan depan bank BRI, di
dedat pasar temuwangi pedan bahkan sekarang di alun-alun klaten sudah ada juga.
Makanan
atau cemilan kepel ini biasanya dijajakan saat sore hari sampai malam. Jangan
harap anda dapat mudah membelinya karena anda harus antri dengan pembeli yang
lain. Antriannya seperti saat antri mendapatkan bantuan. Hahaha. Ya, hal ini
karena kepel baru di goreng saat ada pembeli, dengan tujuan kepel tidak cepat
dingin. Kepel sangat nikmat di makan saat keadaan masih panas dengan ditemani
cocolan saos sambal.
Bentuk
kepel ini menyerupai kepalan tangan, karena kepel merupakan salah satu bahasa
jawa yang dalam bahasa indonesianya adalah kepalan tangan. Kepel memiliki rasa
gurih, renyah di luarnya dan lembut di dalam. Harga satu kantong plastik sangat
terjangkau, yaitu cuma Rp 5.000,00.
Resep
Dan Cara Membuat Kepel Khas Pedan
Makananan
khas dari klaten tepatnya pedan ini dapat dibuat sendiri dirumah, Kepel terbuat
dari adonan tepung terigu yang dikasih bumbu garam, merica, penyedap rasa dan
bawang putih. Untuk mendapatkan kepuasan tersendiri adonan dapat ditambah
dengan telur ayam. Untuk proses pembuatan cemilan kepel ini adalah sebagai
berikut:
1. Menyiapkan 2 wajan penggorengan dengan minyak
goreng banyak dan sedikit kemudain nyalakan kompor. Hal ini dilakukan agar
kepel yang dibuat dapat mengembang sempurna, seperti saat melakukan
penggorengan krupuk.
2. Sambil menunggu minyak goreng panas kita
membuat adonan kepelnya.
a. Hal yang dilakukan adalah mencampur tepung
terigu dengan air secukupnya, aduk sampai rata. Untuk penambahan telur bebas,
bisa ditambahkan atau tidak. karena biasanya penjual tidak menggunkan telur.
Tapi teman saya pernah membuat kepel yang ditambah telur dan rasanya sangat
enak sekali.
b. Ulek bahan-bahannya seperti bawang putih,
penyedap rasa, merica dan garam sampai halus.
c. setelah bumbu di ulek dapat kita campurkan ke
adonan tepung terigu dan kita campur sampai rata.
3. Adonan kepel sudah siap, minyak sudah panas.
Saatnya melakukan penggorengan.
a. Ambil adonan sedikit saja, dalam bahasa jawa
satu jimpit. Jangan terlalu banyak karena apabila adonan terlalu banyak
dikhawatirkan kepel bagian dalamnya tidak matang dengan sempurna. Biasanya
ukuran kepel yang standar itu berdiameter 3-5 cm.
b. Masukan adonan sedikit demi sedikit ke wajan
dengan minyak yang sedikit tadi setelah setengah matang kepel dapat di angkat
dan ditaruh diwadah. Lalu ambil adonan kepel lagi dan kita goreng di minyak
sedikit tadi.
c. Untuk kepel setengah matang yang kita taruh
wadah tadi, kita goreng di minyak yang banyak sampai matang dan mengembang
sempurna.
d. Angkat kepel yang sudah matang lalu tiriskan agar
minyaknya berkurang.
e. Langkah-langkah ini dilakukan berulang-ulang
sampai adonan kepel kita habis.
4. Siapkan Saos lalu nikamti kepel ini bersama
keluarga atau teman-teman anda.
Kepel
Dilihat Dari Segi Kesehatan
Menurut
saya kepel ini aman-aman saja untuk kita konsumsi bersama keluarga atau
teman-teman kita apabila memenuhi syarat berikut:
1. Bahan-bahannya yang digunakan tidak dicampur
bahan yang aneh-aneh seperti borak atau formalin. Karena penggunaan bahan itu sangat
berbahaya untuk kesehatan tubuh kita.
2. Bahan-bahan
yang digunakan juga harus layak konsumsi.
3. Saat melakukan penggorengan dilakukan dengan
benar, tidak menggunakan minyak jelantah. Karena minyak jelantah dapat memicu
timbulnya kanker.
4. Apabila saat menikmati kepel ditemani dengan
cocolan saos, sebaiknya menggunkan saos yang bermutu dan terdapat label atau
nomor BPOM .
Semoga
ulasan saya tentang sejarah, cara membuat kepel dan keamanan mengkonsumsi kepel
ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Terimakasih.