Cara Mengatasi Mata Lelah dan Perih. Mata lelah atau astenopia menurut Ilmu Kedokteran adalah gejala yang diakibatkan oleh upaya berlebihan dari sistem penglihatan yang berada dalam kondisi kurang sempurna untuk memperoleh ketajaman penglihatan. Sedangkan menurut Pakasi Trevino (1999) kelelahan mata adalah suatu kondisi subjektif yang disebabkan oleh penggunaan otot mata secara berlebihan. Mata lelah, tegang atau pegal adalah gangguan yang dialami mata karena otot-ototnya yang dipaksa bekerja keras terutama saat harus melihat objek dekat dalam jangka waktu lama. Otot mata sendiri terdiri dari tiga sel-sel otot eksternal yang mengatur gerakan bola mata, otot ciliary yang berfungsi memfokuskan lensa mata dan otot iris yang mengatur sinar yang masuk ke dalam mata. Semua aktifitas yang berhubungan dengan pemaksaan otot-otot tersebut untuk bekerja keras bisa membuat mata lelah.
Gejala mata terasa pegal biasanya akan muncul setelah beberapa jam kerja. Pada saat otot mata menjadi letih, mata akan menjadi tidak nyaman atau sakit. Sedangkan menurut Henny (2001) kelelahan mata mata timbul sebagai stress intensif pada fungsi-fungsi mata seperti terhadap otot-otot akomodasi pada pekerjaan yang perlu pengamatan secara teliti atau terhadap retina sebagai akibat ketidaktepatan kontras.
Gejala kelelahan mata dibagi menjadi tiga yaitu gejala visual seperti penglihatan rangkap, gejala okular seperti nyeri pada kedua mata, dan gejala referral seperti mual dan sakit kepala maupun pusing (Trevino Pakasi, 1999). Kelelahan mata dapat menimbulkan gangguan fisik seperti sakit kepala, penglihatan seolah ganda, penglihatan silau terhadap cahaya di waktu malam, mata merah, radang pada selaput mata, berkurangnya ketajaman penglihatan, dan berbagai masalah penglihatan lainnya. Dampak lain dari kelelahan mata di dunia kerja adalah hilangnya produktivitas, meningkatnya angka kecelakaan, dan terjadinya keluhan-keluhan penglihatan (Taylor dan Francis, 1997).
Gejala mata terasa pegal biasanya akan muncul setelah beberapa jam kerja. Pada saat otot mata menjadi letih, mata akan menjadi tidak nyaman atau sakit. Sedangkan menurut Henny (2001) kelelahan mata mata timbul sebagai stress intensif pada fungsi-fungsi mata seperti terhadap otot-otot akomodasi pada pekerjaan yang perlu pengamatan secara teliti atau terhadap retina sebagai akibat ketidaktepatan kontras.
Gejala kelelahan mata dibagi menjadi tiga yaitu gejala visual seperti penglihatan rangkap, gejala okular seperti nyeri pada kedua mata, dan gejala referral seperti mual dan sakit kepala maupun pusing (Trevino Pakasi, 1999). Kelelahan mata dapat menimbulkan gangguan fisik seperti sakit kepala, penglihatan seolah ganda, penglihatan silau terhadap cahaya di waktu malam, mata merah, radang pada selaput mata, berkurangnya ketajaman penglihatan, dan berbagai masalah penglihatan lainnya. Dampak lain dari kelelahan mata di dunia kerja adalah hilangnya produktivitas, meningkatnya angka kecelakaan, dan terjadinya keluhan-keluhan penglihatan (Taylor dan Francis, 1997).
Kelelahan mata dapat menimbulkan gangguan fisik seperti sakit kepala, penglihatan seolah ganda, penglihatan silau terhadap cahaya di waktu malam, mata merah, radang pada selaput mata, berkurangnya ketajaman penglihatan, dan berbagai masalah penglihatan lainnya. Terjadinya kelelahan otot mata dan kelelahan saraf mata sebagai akibat tegangan yang terus menerus pada mata, walaupun tidak menyebabkan kerusakan mata secara permanen, tetapi menambah beban kerja, mempercepat lelah, sering istirahat, kehilangan jam kerja dan mengurangi kepuasan kerja, penurunan mutu produksi, meningkatkan frekuensi kesalahan, mengganggu konsentrasi dan menurunkan produktivitas kerja Padmanaba (2006). Menurut Departemen Kesehatan kelelahan mata dapat menyebabkan iritasi seperti mata berair, dan kelopak mata berwarna merah, penglihatan rangkap, sakit kepala, ketajaman mata merosot, dan kekuatan konvergensi serta akomodasi menurun (Depkes, 1990).
Berikut Ini adalah Cara Mengatasi Mata Lelah:
1. Mata lelah akibat membaca
Membaca merupakan suatu aktifitas yang menggunakan otak dan mata. Membaca secara berlebihan apalagi ditempat yang pencahayaannya kurang dapat membuat mata anda cepat lelah. Untuk itu membacalah ditempat yang terang dan apabila mata anda sudah lelah segeralah berisitirahat.
Baca juga: Bahaya Akibat Sering Mengucek Mata2. Mata lelah akibat penggunaan komputer
Pada pengguna komputer, mata lelah terjadi karena kelelahan mata akibat memusatkan pandangan pada komputer di mana obyek yang dilihat terlalu kecil, kurang terang, bergerak dan bergetar. Mata yang berkonsentrasi kurang berkedip, sehingga penguapan air mata meningkat dan mata menjadi kering (Fauzi, 2006). Ada beberapa cara untuk mengurangi kelelahan mata, seperti perbaikan kontras, cara ini paling mudah dan paling sederhana, serta dilakukan dengan memilih latar penglihatanyang tepat. Cara berikutnya dengan meninggikan intensitas penerangan. Biasanya penerangan harus sekurang-kurangnya dua kali dibesarkan.
3. Mata lelah akibat kurang tidur
Tidur adalah suatu proses yang sangat penting bagi manusia, karena dalam tidur terjadi proses pemulihan, proses ini bermanfaat mengembalikan kondisi seseorang pada keadaan semula, dengan begitu, tubuh yang tadinya mengalami kelelahan akan menjadi segar kembali. Proses pemulihan yang terhambat dapat menyebabkan organ tubuh tidak bisa bekerja dengan maksimal, akibatnya orang yang kurang tidur akan cepat lelah dan mengalami penurunan konsentrasi. Untuk itulah apabila mata anda lelah akibat kurang tidur maka berusahalah untuk tidur.
Sumber:
Departemen Kesehatan RI. 1990. Upaya Kesehatan Kerja Sektor Informal di Indonesia. Jakarta : Departemen
Kesehatan.
Fauzi, A. 2006. Penyakit
akibat kerja karena penggunaan Komputer. Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan
Kedokteran Komunitas Lampung.
Henny. 2001. Tinjauan
Faktor Pencahayaan Terhadap Kelelahan Mata di Departemen Development PT Hardaya Aneka Shoes Industri
Tangerang Tahun 2001. Universitas Indonesia. Depok.
Padmanaba, Cok Gd Rai. 2006. Pengaruh Penerangan Dalam Ruang Terhadap Produktivitas Kerja Mahasiswa
Desain Interior. Dimensi Interior, Vol.4, No.2, Desember 2006: 5763.
Pakasi, Trevino. 1999. The
Eye Problem of Public Transportation’s Drivers and Its Prevention. Majalah Hiperkes dan
Keselamatan Kerja Vol XXXII No. 1 hal 22-25. Jakarta
Taylor dan Francis. 1997. The
Effects of Fatigue on Vision. Available
from http://www.engineering.wright.edu/bie/rehabengr/vision/visionfatigue.htm