Rambut bercabang dan patah terjadi pada banyak orang, sehingga dapat mengurangi fungsi keindahana serta perlindungannya terhadap tubuh dan kepala dari lingkungan. Ini tidak mengancam nyawa, tapi memengaruhi kepercayaan diri bahkan dapat menyebabkan stress pada seseoarang. Paparan lingkungan seperti sinar matahari, trauma, air dan juga kosmetik rambut yang semakin banyak digunakan saat ini merupakan salah satu penyebab rambut rambut bercabang dan patah. Penyebab rambut bercabang dan patah sangat beraneka ragam, Penyebabnya dapat digolongkan menjadi endogen yaitu akibat penyakit sistemik, hormonal, status gizi, intoksikasi, maupun kelainan genetik dan eksogen yaitu berupa stimulus dari lingkungan, maupun kosmetik rambut.
Stimulus lingkungan dan juga kosmetik rambut sering tidak disadari dampakya terhadap kesehatan rambut. Stimulus dari lingkungan berupa paparan panas, sinar matahari, tekanan, radiasi sinar X dan air pada rambut, sedangkan kosmetik rambut merujuk pada perawatan dan penataan rambut seperti shampo, pengeriting, pelurus, pewarna, pemudar warna, serta model tatanan rambut. Rambut rontok akibat kedua hal ini dapat terjadi melalui mekanisme patahnya batang rambut, kerontokan, dan kebotakan.
PENYEBAB RAMBUT BERCABANG DAN PATAH
1. Air Kolam
Air di kolam renang yang banyak mengandung klorin dapat menyebabkan kerontokan rambut, bercabang dan patah. Klorin yang digunakan sebagai antibakteri merupakan suatu pengoksidasi yang dapat merusak kutikula sehingga rambut kering dan kusam. Paparan klorin membentuk gelembung protein di rambut yang dapat tertangkap saat menyisir rambut, sehingga menyebabkan pembelahan dan retak pada kutikula.
2. Terlalu Sering Shampoan atau Keramas
Mencuci rambut adalah perawatan rambut sehari-hari. Mencuci rambut dengan shampo terlalu sering secara efisien membersihkan rambut dari minyak alaminya, sehingga rambut menjadi kering dan lebih rentan terhadap gesekan, sehingga mudah rusak. Detergen pada shampo menghilangkan lapisan protein kutikula, sehingga rambut menjadi sangat berpori dan mudah oedem saat dibasahi dengan air. Rambut yang oedem lebih mudah patah saat ditarik. Batang rambut yang membesar mendadak dan terangkatnya kutikula, karena shampo yang kental dapat mengakibatkan sebagian rambut menjadi kusut.
3. Menyisir Rambut Secara Berlebihan
Menyisir dan menyikat rambut berlebihan merupakan stres mekanis yang paling merusak, terutama jika dilakukan pada rambut basah. Kerusakan diakibatkan oleh kekuatan tarikan sisir dan rambut saling terpilin atau terikat. Rambut basah lebih elastis, sehingga lebih mudah patah bila ditarik. Penyisiran berulang-ulang menyebabkan trichorrhexis nodosa dan trichoschisis.
4. Penggunaan hair dryer
Penggunaan hair dryer untuk mengeringkan dapat merusak batang rambut. Panas memicu pembentukan celah yang membelah lapisan kutikula, sehingga permukaannya menjadi kasar dan kusam, penggunaan temperatur yang lebih tinggi dapat mematahkan rambut.
5. Pengritingan dan Pelurusan Rambut
Pengeritingan dan pelurusan rambut permanen melibatkan perusakan ikatan disulfida yang berfungsi untuk mempertahankan bentuk rambut. Ikatan disulfida rambut dirusak oleh larutan pengkeriting, thioglycolate atau bisulfit. Untuk dapat merusak ikatan disulfida di korteks, larutan harus melewati kutikula, sehingga larutan pengeriting dicampur dengan alkalin reduktif (pH 7 s/d > 10) yang dapat mengangkat lapisan kutikula. Alkalin reduktif yang sering digunakan adalah amonia dan amonium hidroksida, sedangkan pelurusan rambut permanen menggunakan natrium hidroksida atau guanidin hidroksida (keduanya memiliki pH 12), yang akan memutus berbagai ikatan sebelum kemudian rambut ditarik menjadi lurus. Pelurusan rambut ini lebih merusak dari keriting karena keterlibatan radikal bebas. Setelah prosedur ini ikatan disulfida rambut tidak lengkap sehingga rambut menjadi lebih lemah, permeabilitas rambut, kurang elastis, permukaannya menjadi kasar dan rusak.
6. Pewarnaan atau Pengecatan Rambut
Pengecatan rambut menyebabkan kerusakan batang rambut seperti rambut patah dan rontok dan sering menyebabkan dermatitis kontak terhadap cat rambut yang mengandung derivat tar (diamin, aminofenol, fenol). Sebelum diwarnai, pigmen rambut di korteks harus dihilangkan dulu (bleaching) dari korteks menggunakan bahan alkalin hidrogen atau persulfat. Baru kemudian diwarnai dengan cat permanen yang mengandung hidrogen peroksida dan amonia. Untuk dapat mencapai korteks, zat ini harus menembus kutikula, dengan mengoksidasi ikatan disulfida menjadi asam sisteat, yang membuat kutikula lebih berpori/ berlubang-lubang, sehingga rambut menjadi mudah patah dan rontok.
PENANGANAN DAN PENGOBATAN
Penanganan untuk rambut bercabang dan patah akibat lingkungan dan kosmetik adalah pencegahan dan pengobatan farmakologis sesuai kelainan yang terjadi. Langkah pencegahan dilakukan sebelum kerusakan rambut terjadi, yaitu untuk menghindari paparan lingkungan atau kosmetik rambut berlebihan.
- Melindungi rambut dari paparan agen fisik, mekanik dan kimia dengan cara menggunakan topi, penutup rambut tabir surya, serta mengurangi frekuensi penggunaan produk kimia dan pengikat pada rambut. Mencuci rambut dengan shampo yang sesuai jenis rambut hanya jika rambut benar-benar kotor dan dirasa terlalu berminyak, umumnya 3 kali seminggu.
- Penggunaan kondisioner mengurangi kekusutan rambut dengan melapisi dan menghaluskan kutikula sehingga mengurangi gesekan dan terhindar dari kerusakan. Setelah mencuci, rambut sebaiknya dikeringkan tanpa bantuan alat pengering (hairdryer) yang panasnya dapat merusak rambut.
- Pemilihan kosmetik yang tepat akan menghindarkan rambut dari kerusakan parah. Cat rambut dengan warna lebih gelap dari warna asli lebih tidak merusak, karena eumelanin dan pheomelanin tidak dihilangkan.
- Untuk mengurangi kerusakan akibat panas yang dihasilkan oleh sisir catok, dianjurkan menggunakan suhu yang rendah, dan sebelum kontak dengan rambut sisir catok diletakkan dahulu di atas handuk basah selama beberapa menit.
- Pengobatan rambut bercabang dan patah tergantung penyebabnya. Kerusakan batang rambut akibat bahan kimia dan fisik, seperti trichorexis nodosa dapat dikoreksi dengan menggunting rambut yang rusak secara bertahap dan menghilangkan kausanya.