Ibu hamil jangan dekat-dekat kucing, nanti bayinya bisa cacat. Begitulah anggapan yang beredar luas di masyarakat. Binatang lucu nan menggemaskan tersebut dipandang sebagai penyebab penyakit toxoplasma, atau toxoplasmosis, suatu penyakit yang dapat menyebabkan cacat bawaan pada janin berupa pembesaran ukuran kepala yang berisi cairan (hydrocephalus). Potensi penularan tokso terhadap janin selama masa kehamilan ini sangat tinggi, yaitu bisa mencapai 50%.
Anggapan kucing sebagai penyebab Toxoplasma tersebut tidak sepenuhnya benar. Toxoplasma berasal dari infeksi parasit Toxoplasma gondii yang jamak ditemukan pada feses kucing. Toxo berarti lengkung dan plasma berarti bentuk cair. Jika dilihat dengan mikroskop, parasit ini memang berbentuk seperti bulan sabit. Sementara, gondii diambil dari nama hewan pengerat yang pertama kali diketahui mengandung organisme ini pada tahun 1908 di Tunisia.
Penyakit ini akan menular ke manusia akibat termakannya spora Toxoplasma gondii. Berikut adalah penyebab penyakit toxoplasma pada manusia.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, penyebab Toxoplasma adalah parasit Toxoplasma gondii. Kucing dan hewan-hewan lain dari famili Fellidae seperti cheetah, macan tutul, dan lain-lainnya merupakan induk semang definitif dari parasit ini.
Namun pada hakekatnya, semua hewan berdarah panas (homeothermic species) termasuk burung dan mamalia bisa terinfeksi parasit ini sebagai induk semang perantaranya (intermediate host). Hanya saja, hewan-hewan tersebut tidak bisa menulari manusia selama kita tidak mengkonsumsinya. Beda dengan kucing, karena pada usus halus kucinglah Toxoplasma gondii menyelesaikan seluruh siklus hidupnya, dan akan dikeluarkan bersamaan dengan kotorannya.
Saat ini, mengonsumsi makanan mentah, makanan yang tidak dimasak atau diproses (raw foods) menjadi aliran baru dalam pola diet. Sebagian orang menganggap bahwa mengonsumsi makanan dalam keadaan mentah lebih sehat karena kadar gizinya lebih tinggi dibanding dengan makanan yang dimasak. Namun, daging mentah tersebut sangat tinggi kemungkinannya terinfeksi bakteri dan parasit.
Sama halnya dengan daging, mengonsumsi telor setengah matang pun beresiko terkena Toxoplasma. Lebih baik Anda mengonsumsi telor yang benar-benar matang karena proses memasak dapat membunuh bakteri dan parasit berbahaya. Masaklah telor sampai tekstur putih dan kuningnya benar-benar padat.
Sebenarnya, mencegah Toxoplasma tidak terlalu sulit. Kita hanya perlu memperhatikan kebersihan dengan baik, termasuk dalam hal mencuci bahan makanan yang sudah dibeli, terutama sayur dan buah-buahan. Cucilah dengan air yang mengalir, sehingga setiap sudut buah dan sayur dapat dibersihkan secara maksimal dari tanah atau kotoran lainnya yang berpotensi mengandung parasit.
Jika Anda penggemar susu kambing, sebaiknya konsumsilah susu kambing yang telah dipasteurisasi. Mengonsumsi susu kambing non-pasteurisasi dapat menjadi salah satu penyebab Toxoplasma, bahkan ketika mengonsumsi produk turunan susu kambing tersebut.
Tubuh kita 70% terdiri dari cairan. Selama kita hidup, kita akan membutuhkan air bersih untuk menyuplai kebutuhan air bagi tubuh kita. Jika tubuh kita tidak mendapatkan sejumlah air yang dibutuhkan, maka kita akan mengalami dehidrasi yang dapat memicu berbagai penyakit berbahaya.
Lantas, apa jadinya bila kita mengonsumsi air yang tercemar? Jawaban pastinya adalah beragam penyakit tergantung dari kandungan air yang kita konsumsi. Air yang tidak jelas kebersihannya bisa jadi telah terkontaminasi kotoran kucing.
Peralatan masak bisa jadi terkontaminasi karena tidak dicuci bersih setelah digunakan untuk mengolah daging mentah. Sebaiknya cuci dulu peralatan masak Anda sebelum dipakai agar lebih aman dan mencegah segala bentuk mikroorganisme penyebar infeksi dan penyakit.
Selalu jaga kebersihan tangan kita kapanpun dan dimanapun. Untuk mencegah parasit atau kuman lainnya masuk ke tubuh kita, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan merupakan hal wajib. Tanpa kita sadari, banyak hal yang kita sentuh saat beraktivitas, dan tak menutup kemungkinan kita bersinggungan dengan parasit penyebab Toxoplasma.
Toxoplasma dalam bentuk tachizoit terdapat dalam cairan tubuh seperti darah, air liur, dan cairan sperma, yang mampu ditularkan oleh serangga lewat gigitan. Jika darah pendonor memiliki kondisi Toxoplasma, maka resipien akan terkena serangan penyakit ini.
Bayi dapat tertular penyakit infeksi ibunya melalui berbagai cara. Di uterus, bayi tumbuh dalam lingkungan yang steril. Namun, bila selaput ketuban ibu rusak karena suatu sebab, bayi dapat terinfeksi oleh penyakit. Selama persalinan, bayi bisa menelan atau mengirup cairan pada jalan lahir, dan bakteri, virus, atau bakteri bisa masuk ke dalam tubuhnya.
19 Cara Mengatasi Gejala Menopause dengan Mudah dan Aman
Diatas itulah penyebab dari penyakit toxoplasma yang perlu anda ketahui. Dengan mengetahui banyak penyebab diatas menjadikan kita lebih mengetahui apa saja penyebabnya.
Anggapan kucing sebagai penyebab Toxoplasma tersebut tidak sepenuhnya benar. Toxoplasma berasal dari infeksi parasit Toxoplasma gondii yang jamak ditemukan pada feses kucing. Toxo berarti lengkung dan plasma berarti bentuk cair. Jika dilihat dengan mikroskop, parasit ini memang berbentuk seperti bulan sabit. Sementara, gondii diambil dari nama hewan pengerat yang pertama kali diketahui mengandung organisme ini pada tahun 1908 di Tunisia.
Penyakit ini akan menular ke manusia akibat termakannya spora Toxoplasma gondii. Berikut adalah penyebab penyakit toxoplasma pada manusia.
1. Parasit Toxoplasma gondii
Seperti yang disebutkan sebelumnya, penyebab Toxoplasma adalah parasit Toxoplasma gondii. Kucing dan hewan-hewan lain dari famili Fellidae seperti cheetah, macan tutul, dan lain-lainnya merupakan induk semang definitif dari parasit ini.
Namun pada hakekatnya, semua hewan berdarah panas (homeothermic species) termasuk burung dan mamalia bisa terinfeksi parasit ini sebagai induk semang perantaranya (intermediate host). Hanya saja, hewan-hewan tersebut tidak bisa menulari manusia selama kita tidak mengkonsumsinya. Beda dengan kucing, karena pada usus halus kucinglah Toxoplasma gondii menyelesaikan seluruh siklus hidupnya, dan akan dikeluarkan bersamaan dengan kotorannya.
2. Mengonsumsi Daging Setengah Matang atau yang Masih Mentah
Saat ini, mengonsumsi makanan mentah, makanan yang tidak dimasak atau diproses (raw foods) menjadi aliran baru dalam pola diet. Sebagian orang menganggap bahwa mengonsumsi makanan dalam keadaan mentah lebih sehat karena kadar gizinya lebih tinggi dibanding dengan makanan yang dimasak. Namun, daging mentah tersebut sangat tinggi kemungkinannya terinfeksi bakteri dan parasit.
3. Mengonsumsi Telor Setengah Matang
Sama halnya dengan daging, mengonsumsi telor setengah matang pun beresiko terkena Toxoplasma. Lebih baik Anda mengonsumsi telor yang benar-benar matang karena proses memasak dapat membunuh bakteri dan parasit berbahaya. Masaklah telor sampai tekstur putih dan kuningnya benar-benar padat.
4. Konsumsi Buah dan Sayur yang Tak Dicuci Sebelumnya
Sebenarnya, mencegah Toxoplasma tidak terlalu sulit. Kita hanya perlu memperhatikan kebersihan dengan baik, termasuk dalam hal mencuci bahan makanan yang sudah dibeli, terutama sayur dan buah-buahan. Cucilah dengan air yang mengalir, sehingga setiap sudut buah dan sayur dapat dibersihkan secara maksimal dari tanah atau kotoran lainnya yang berpotensi mengandung parasit.
5. Minum Susu Kambing Mentah
Jika Anda penggemar susu kambing, sebaiknya konsumsilah susu kambing yang telah dipasteurisasi. Mengonsumsi susu kambing non-pasteurisasi dapat menjadi salah satu penyebab Toxoplasma, bahkan ketika mengonsumsi produk turunan susu kambing tersebut.
6. Konsumsi Air yang Terkontaminasi
Tubuh kita 70% terdiri dari cairan. Selama kita hidup, kita akan membutuhkan air bersih untuk menyuplai kebutuhan air bagi tubuh kita. Jika tubuh kita tidak mendapatkan sejumlah air yang dibutuhkan, maka kita akan mengalami dehidrasi yang dapat memicu berbagai penyakit berbahaya.
Lantas, apa jadinya bila kita mengonsumsi air yang tercemar? Jawaban pastinya adalah beragam penyakit tergantung dari kandungan air yang kita konsumsi. Air yang tidak jelas kebersihannya bisa jadi telah terkontaminasi kotoran kucing.
7. Memakai Peralatan yang Sudah Terkontaminasi
Peralatan masak bisa jadi terkontaminasi karena tidak dicuci bersih setelah digunakan untuk mengolah daging mentah. Sebaiknya cuci dulu peralatan masak Anda sebelum dipakai agar lebih aman dan mencegah segala bentuk mikroorganisme penyebar infeksi dan penyakit.
8. Memasukkan Tangan ke Mulut Pascakontaminasi Kotoran Kucing atau Tanah
Selalu jaga kebersihan tangan kita kapanpun dan dimanapun. Untuk mencegah parasit atau kuman lainnya masuk ke tubuh kita, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan merupakan hal wajib. Tanpa kita sadari, banyak hal yang kita sentuh saat beraktivitas, dan tak menutup kemungkinan kita bersinggungan dengan parasit penyebab Toxoplasma.
9. Infeksi Lewat Transfusi Darah
Toxoplasma dalam bentuk tachizoit terdapat dalam cairan tubuh seperti darah, air liur, dan cairan sperma, yang mampu ditularkan oleh serangga lewat gigitan. Jika darah pendonor memiliki kondisi Toxoplasma, maka resipien akan terkena serangan penyakit ini.
10. Infeksi Lewat Plasenta Bayi yang Masih di dalam Kandungan
Bayi dapat tertular penyakit infeksi ibunya melalui berbagai cara. Di uterus, bayi tumbuh dalam lingkungan yang steril. Namun, bila selaput ketuban ibu rusak karena suatu sebab, bayi dapat terinfeksi oleh penyakit. Selama persalinan, bayi bisa menelan atau mengirup cairan pada jalan lahir, dan bakteri, virus, atau bakteri bisa masuk ke dalam tubuhnya.
19 Cara Mengatasi Gejala Menopause dengan Mudah dan Aman
Diatas itulah penyebab dari penyakit toxoplasma yang perlu anda ketahui. Dengan mengetahui banyak penyebab diatas menjadikan kita lebih mengetahui apa saja penyebabnya.