Perbedaan sakit pinggang dan ginjal dapat diketahui dari bedanya gejala awal yang muncul dan penyebab dari kedua penyakit tersebut. Sakit pinggang dan ginjal ini memang sering dianggap penyakit yang sama karena memiliki lokasi nyeri yang terjadi pada lokasi yang sama. Namun, jika sakit pinggang mungkin hanya karena ada aktivitas yang menyebabkan otot tegang, sedangkan sakit ginjal sudah jelas disebabkan oleh adanya gangguan pada ginjal sehingga menimbulkan rasa nyeri.
Memang jika dilihat dari rasa nyerinya, kedua penyakit ini dapat dikatakan sama. Tetapi, tentu jika diteliti lagi, jika sakit pinggang ini terjadi di bagian luar tubuh sedangkan sakit ginjal terjadi di organ dalam tubuh. Maka dari itu anda harus mengetahui apa saja perbedaan sakit pinggang dan ginjal, agar tidak salah ketika melakukan pengobatan. Apa saja perbedaan sakit pinggang dan ginjal? Berikut ulasan selengkapnya.
Perbedaan sakit pinggang dan ginjal pertama adalah ulu hati terasa tidak nyaman. Hal ini terjadi pada penderita sakit pinggang, jadi jika anda mengalami ulu hati terasa tidak nyaman maka anda mengalami sakit pinggang bukan sakit ginjal. Ini dapat disebabkan karena penderita mungkin duduk atau berdiri dalam jangka waktu yang lama.
Perbedaan sakit pinggang dan ginjal selanjutnya adalah pinggang terasa sakit. Gejala ini pasti akan terjadi pada orang yang memang menderita sakit pinggang. Hal ini biasanya terjadi saat orang berjalan terlalu lama meskipun berjalan dengnan santai atau tidak terlalu cepat. Hal ini bisa saja disebabkan oleh adanya pengeroposan tulang akibat kekurangan kandungan vitamin D dan kalsium.
Selain pinggang akan terasa sakit, orang yang menderita sakit pinggang ini akan merasakan bobot badannya terasa lebih berat jika duduk atau berdiri dalam jangka waktu yang lama. Hal ini tentu berbeda dengan gejala sakit ginjal. Jadi jika anda mengalami hal tersebut, anda harus memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan tentang sakit pinggang yang mungkin anda alami.
Perbedaan sakit pinggang dan sakit ginjal selanjutnya adalah para penderita sakit pinggang akan sering merasa kesemutan di bagian pinggang. Hal ini tentu hanya mungkin terjadi pada penderita kesemutan. Kesemutan pada pinggang ini dapat disebabkan karena pernah terjadi cedera pada daerah sekita pinggang, sehingga akan mengakibatkan munculnya rasa panas atau terkadang dingin di area sekitar pinggang.
Selain menderita kesemutan pada pinggang, sakit pinggang ini akan mengakibatkan munculnya rasa pega-pegal di beberapa bagian tubuh, seperti daerah punggung sampai area pantat. Hal ini sangat sering terjadi pada orang yang menderita sakit pinggang. Karena mungkin orang tersebut duduk atau berdiri dalam jangka waktu yang lama.
Perbedaan sakit pinggang dan sakit ginjal memang harus anda ketahui agar anda dapat menjalani pengobatan yang tepat. Salah satu hal yang akan terjadi pada orang yang menderita sakit ginjal adalah saluran urin tersumbat. Memang penderita akan sering kencing, namun kadang urin akan sulit untuk keluar dan kantung kemih akan terasa sakit.
Selain saluran urin yang tersumbat, orang yang sakit ginjal akan mengalami kesulitan buang air besar. Hal ini dikarenakan kadar asam urat yang meningkat di dalam tubuh menyebabkan terganggunya kerja organ ginjal, sehingga hal tersebut akan mengakibatkan penderita sakit ginjal mengalami kesulitan buang air besar
Inilah perbedaan sakit pinggang dan ginjal yang paling mudak dilihat. Jika pada sakit ginjal, maka ketika pinggang sebelah kiri atau kanan ditekan akan terasa sakit. Namun, jika pada sakit pinggang biasa, pinggang ketika ditekan tidak akan terasa sakit. Inilah yang bisa anda gunakan untuk memastikan apakah anda terkena sakit pinggang atau sakit ginjal.
Selain pinggang terasa sakit jika ditekan, orang yang menderita sakit ginjal juga akan mengalami sakit demam. Orang yang menderita sakit ginjal akan mengalami gejala awak=l terserang demam yang suhunya terus meningkat tajam. Maka anda jika mengalami ini harus segera pergi ke dokter agar tidak lebih parah.
Diatas adalah perbedaan sakit pinggang dan sakit ginjal yang harus anda ketahui untuk anda jadikan sebagai referensi pengobatan. Lebih baik anda berkonsultasi ke dokter agar mendapatkan informasi yang lebih spesifik.
Memang jika dilihat dari rasa nyerinya, kedua penyakit ini dapat dikatakan sama. Tetapi, tentu jika diteliti lagi, jika sakit pinggang ini terjadi di bagian luar tubuh sedangkan sakit ginjal terjadi di organ dalam tubuh. Maka dari itu anda harus mengetahui apa saja perbedaan sakit pinggang dan ginjal, agar tidak salah ketika melakukan pengobatan. Apa saja perbedaan sakit pinggang dan ginjal? Berikut ulasan selengkapnya.
Sakit Pinggang :
1. Ulu hati terasa tidak nyaman
Perbedaan sakit pinggang dan ginjal pertama adalah ulu hati terasa tidak nyaman. Hal ini terjadi pada penderita sakit pinggang, jadi jika anda mengalami ulu hati terasa tidak nyaman maka anda mengalami sakit pinggang bukan sakit ginjal. Ini dapat disebabkan karena penderita mungkin duduk atau berdiri dalam jangka waktu yang lama.
2. Pinggang terasa sakit
Perbedaan sakit pinggang dan ginjal selanjutnya adalah pinggang terasa sakit. Gejala ini pasti akan terjadi pada orang yang memang menderita sakit pinggang. Hal ini biasanya terjadi saat orang berjalan terlalu lama meskipun berjalan dengnan santai atau tidak terlalu cepat. Hal ini bisa saja disebabkan oleh adanya pengeroposan tulang akibat kekurangan kandungan vitamin D dan kalsium.
3. Bobot badan terasa lebih berat
Selain pinggang akan terasa sakit, orang yang menderita sakit pinggang ini akan merasakan bobot badannya terasa lebih berat jika duduk atau berdiri dalam jangka waktu yang lama. Hal ini tentu berbeda dengan gejala sakit ginjal. Jadi jika anda mengalami hal tersebut, anda harus memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan tentang sakit pinggang yang mungkin anda alami.
4. Menderita kesemutan pada pinggang
Perbedaan sakit pinggang dan sakit ginjal selanjutnya adalah para penderita sakit pinggang akan sering merasa kesemutan di bagian pinggang. Hal ini tentu hanya mungkin terjadi pada penderita kesemutan. Kesemutan pada pinggang ini dapat disebabkan karena pernah terjadi cedera pada daerah sekita pinggang, sehingga akan mengakibatkan munculnya rasa panas atau terkadang dingin di area sekitar pinggang.
5. Terasa pegal-pegal
Selain menderita kesemutan pada pinggang, sakit pinggang ini akan mengakibatkan munculnya rasa pega-pegal di beberapa bagian tubuh, seperti daerah punggung sampai area pantat. Hal ini sangat sering terjadi pada orang yang menderita sakit pinggang. Karena mungkin orang tersebut duduk atau berdiri dalam jangka waktu yang lama.
Sakit Ginjal :
1. Saluran urin tersumbat
Perbedaan sakit pinggang dan sakit ginjal memang harus anda ketahui agar anda dapat menjalani pengobatan yang tepat. Salah satu hal yang akan terjadi pada orang yang menderita sakit ginjal adalah saluran urin tersumbat. Memang penderita akan sering kencing, namun kadang urin akan sulit untuk keluar dan kantung kemih akan terasa sakit.
2. Kesulitan buang air besar
Selain saluran urin yang tersumbat, orang yang sakit ginjal akan mengalami kesulitan buang air besar. Hal ini dikarenakan kadar asam urat yang meningkat di dalam tubuh menyebabkan terganggunya kerja organ ginjal, sehingga hal tersebut akan mengakibatkan penderita sakit ginjal mengalami kesulitan buang air besar
3. Pinggang terasa sakit jika ditekan
Inilah perbedaan sakit pinggang dan ginjal yang paling mudak dilihat. Jika pada sakit ginjal, maka ketika pinggang sebelah kiri atau kanan ditekan akan terasa sakit. Namun, jika pada sakit pinggang biasa, pinggang ketika ditekan tidak akan terasa sakit. Inilah yang bisa anda gunakan untuk memastikan apakah anda terkena sakit pinggang atau sakit ginjal.
4. Sakit demam
Selain pinggang terasa sakit jika ditekan, orang yang menderita sakit ginjal juga akan mengalami sakit demam. Orang yang menderita sakit ginjal akan mengalami gejala awak=l terserang demam yang suhunya terus meningkat tajam. Maka anda jika mengalami ini harus segera pergi ke dokter agar tidak lebih parah.
Diatas adalah perbedaan sakit pinggang dan sakit ginjal yang harus anda ketahui untuk anda jadikan sebagai referensi pengobatan. Lebih baik anda berkonsultasi ke dokter agar mendapatkan informasi yang lebih spesifik.