Penyebab Obesitas Pada Anak - Sejak dulu, banyak orang berpendapat bahwa bayi gemuk artinya sehat dan lucu. Akibatnya, seringkali banyak orang tua yang justru berupaya semaksimal mungkin membuat anaknya terlihat montok, termasuk dengan memberikan makanan yang dapat membuat berat badan si kecil melonjak. Tanpa disadari, hal itulah yang menjadi salah satu penyebab obesitas pada anak.
Obesitas sangat mungkin terjadi pada anak. Padahal, kelebihan berat badan pada usia dini memiliki kecenderungan untuk terus berlanjut hingga tumbuh dewasa. Semakin ia besar, semakin sulit untuk mengatasinya. Agar terhindar dari kelebihan berat badan, kenali penyebab obesitas pada anak.
1. Genetik
Salah satu penyebab obesitas pada anak adalah faktor genetik atau keturunan. Jika orang tua mengidap penyakit diabetes, maka anak-anaknya akan beresiko mengalami obesitas pada usia muda. Bahkan meskipun saat balita mereka miliki berat badan yang normal.
2. Kurang Olahraga
Kurang melakukan aktivitas fisik yang membakar kalori, seperti olahraga, juga menjadi penyebab obesitas pada anak. Keberadaan televisi dan video games yang menjadi barang wajib bagi anak sekarang, banyak dituding sebagai faktor pembawa obesitas. Anak menjadi malas bergerak karena keasyikan menonton televisi.
3. Kenyamanan Sarana Transportasi
Banyak orang tua masa kini yang cenderung mengantar anak sekolah dengan mobil pribadi, turun langsung di depan gerbang sekolah. Padahal ada baiknya membiarkan anak jalan kaki setidaknya 15 menit dari jarak mobil ke sekolah.
4. Penyakit
Penyakit, atau faktor kesehatan, juga merupakan penyebab obesitas pada anak. Beberapa penyakit yang bisa menyebabkan obesitas, misalnya hipertiroidisme, Cushing Syndrome, Prader-Willi Syndrome, dan beberapa kelainan syaraf yang bisa menyebabkan seseorang makan banyak.
5. Depresi
Depresi juga merupakan salah satu penyebab pertambahan berat badan. Sebab, kebanyakan penderitanya memilih untuk tidak aktif dan berdiam diri di rumah. Pada sebagian penderita depresi, kenaikan berat badan juga dapat diakibatkan peningkatan nafsu makan karena perubahan suasana hati.
6. Obat
Obat-obatan juga dapat memberikan efek samping pertambahan berat badan. Contoh dari obat-obatan tersebut adalah Paxil (paroxetine), Depakote (asam valproat), Prozac (fluoxetine), Remeron (mirtazapine), Zyprexa (olanzapine), Deltasone (prednisone), Thorazine (chlorpromazine), Elavil, Endep, Vanatrip (amitriptyline), Allgra (fexofenadine dan pseudoephredine), dan lain-lain.
7. Stres
Banyak anak yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan. Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif, misalnya karena terlalu banyak ditekan atau dituntu oleh orang tua, yang berakibat stres.
8. Makanan dan Minuman Instan
Maraknya restoran penyedia makanan dan minuman instan, seperti restoran cepat saji, juga merupakan penyabab obesitas pada anak. Kebanyakan anak menggemari makanan cepat saji atau fast food, bahkan banyak anak yang akan makan dengan lahap dan menambah porsi bila makan makanan cepat saji. Padahal makanan seperti ini umumnya mengandung lemak dan gula yang tinggi.
Senada dengan makanan cepat saji, minuman ringan atau soft drink terbukti memiliki kandungan gula yang tinggi sehingga berat badan akan cepat bertambah bila mengkonsumsi minuman ini.
9. Suka Ngemil
Saat ini, makin banyak tersedia jenis camilan bagi si kecil. Sebaiknya, orang tua tetap mengutamakan faktor kesehatan dalam memilih makanan bagi buah hati. Jangan berlebihan dalam memberi makanan yang memiliki kadar karbohidrat tinggi, seperti permen dan coklat, kue-kue yang banyak mengandung gula, keju dan kacang-kacangan, dan lain-lain.
Hal ini tentu bukan berarti si kecil sama sekali tidak boleh mengkonsumsi makanan-makanan tersebut. Selama porsi dan frekuensinya tidak berlebihan, orang tua masih tetap boleh memberikannya kepada anak.
10. Pola Makan yang Buruk
Pola makan yang seimbang memang menjadi kunci penting bagi kesehatan si kecil. Dengan makan teratur dan bernutrisi lengkap, anak akan memiliki tubuh ideal yang mendukung tumbuh dan kembangnya.
Pola makan yang dianjurkan untuk anak adalah: ukuran porsi makan sekitar ½ dari porsi makan orang dewasa; membiasakan minum jus yang terbuat dari 100% buah asli tidak lebih dari 180 ml per hari; selalu memberikan sayuran dan buah-buahan yang kaya serat; membiasakan membeli makan selingan dalam ukuran sekali makan; dan susun jadwal makan yang teratur.
Menurut ahli ilmu kedokteran, jika penyebab obesitas pada anak di atas tidak ditindaklanjuti, maka 78% obesitas akan berlanjut sampai remaja, dan 25-50% sampai dewasa. Selain mengawasi pola makan, orang tua agar membiasakan si kecil bermain bersama teman-tmannya sehingga ia aktif bergerak, serta batasi waktu di depan televisi atau bermain game di komputer.