Faktor penyebab dan cara mengatasi sembelit (susah buang air besar) pada ibu hamil. Biasanya orang melakukan buang air besar setiap hari, tetapi ini tergantung dari setiap individu masing-masing, ada yang melaukannya setiap hari bahkan 2 hari. Ini tergantung dari jenis makanan yang di konsumsi. Seseorang dapat dikatakan sembelit apabila dalam seminggu BAB nya kurang dari 3 kali.
Salah satu masalah yang kerap kali dialami ibu yang sedang hamil adalah sembelit atau konstipasi. Penyebab sembelit ibu hamil karena adanya peningkatan dari hormon progesteron. Salah satu fungsi dari hormon progesteron pada saat kehamilan adalah untuk memperkuat otot dinding rahim supaya mampu menahan janin yang ada didalam rahim agar tidak mengalami keguguran. Akibat peningkatan hormon ini juga akan mengakibatkan kelambatan gerakan peristaltik otot-otot yang ada dalam saluran pencernaan, sehingga proses buang air besar akan terganggu dan akan terjadi sembelit. Berikut ini akan dijelaskan penyebab dan cara mengatasi sembelit pada ibu hamil.
Salah satu masalah yang kerap kali dialami ibu yang sedang hamil adalah sembelit atau konstipasi. Penyebab sembelit ibu hamil karena adanya peningkatan dari hormon progesteron. Salah satu fungsi dari hormon progesteron pada saat kehamilan adalah untuk memperkuat otot dinding rahim supaya mampu menahan janin yang ada didalam rahim agar tidak mengalami keguguran. Akibat peningkatan hormon ini juga akan mengakibatkan kelambatan gerakan peristaltik otot-otot yang ada dalam saluran pencernaan, sehingga proses buang air besar akan terganggu dan akan terjadi sembelit. Berikut ini akan dijelaskan penyebab dan cara mengatasi sembelit pada ibu hamil.
Sembelit Pada Ibu Hamil |
1. Usia kehamilan atau kandungan
Pada saat usia kehamilan mencapai minggu ke-9, Ibu yang sedang hamil akan kesulitan untuk buang air besar, ini sering terjadi dan hampir semuanya dipengatuhi oleh tingginya kadar hormon-hormon di dalam tubuh yang akan memperlambat kerja otot-otot usus (Ana, 2010). Sekitar 11 % sampai 38% ibu hamil mengalami sembelit, terutama pada saat awal kehamilan dan trimester ketiga waktu kehamilan (Herawati, 2012). Seseorang yang sebelumnya tidak mengalami sembelit dapat mengalami gangguan ini pada trimester ke dua atau ke tiga.
2. Kurang makanan berserat
Serat makanan adalah komponen yang terdapat dalam tanaman atau buah-buahan yang hanya terserap sedikit atau bahkan tidak tercerna secara enzimatik di saluran pencernaan. Penyebab sulit diserapnya serat adalah karenan adanya kandungan lignin. Kandungan utama dari serat adalah karbohidrat kompleks. Rata-rata negara di dunia ini menetapkan atau mrmatok sebanyak 30 gram kebutuhan akan serat setiap harinya (Akmal,dkk, 2010).
3. Kurangnya Asupan Cairan
Dalam sehari ibu yang sedang hamil dianjurkan untuk minum air putih/ air segar minimal 8 gelas atau setara 2-3 liter. Air putih yang menyegarkan baik bagi tubuh karena melancarkan peredaran darah. Jus buah merupakan sumber vitamin dan penghilang rasa mual. Tetapi sebaiknya ibu hamil membatasi komsumsi buah-buahan yang mengandung kalori tinggi seperti jus alpukat, jus mangga, jus durian (Pramono, 2012).
Minum susu juga dianjurkan sebagai sumber kalsium dan vitamin D terbaik untuk pertumbuhan tulang pada janin. Ibu hamil dianjurkan untuk minum 1-2 gelas susu setiap hari. Dapat menggunakan susu sapi biasa atau susu sapi khusus ibu hamil. Bagi ibu hamil yang alergi atau tidak tahan akan keamisan susu sapi, dapat mrngkonsumsi susu kedelai, karena kandungan gizinya tidak kalah dengan susu sapi dan ini merupakan pilihan yang baik (Pramono, 2012).
4. Kurangnya Berolahraga
Olahraga merupakan salah satu aktivitas yang sangat baik dilakukan selama kehamilan. Olahraga selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada kondisi tertentu yang dapat membahayakan kanduungan. Olahraga dapat membantu menjaga kondisi ibu hamil dengan meningkatkan volume aliran darah, meningkatkan kekuatan otot diafragma untuk bernafas, dan membantu flekbilitas otot-otot. Hal ini akan membantu bayi tumbuh jadi lebih baik (Hermawan dan Ayu, 2009). Jika seseorang atau ibu hamil cukup aktif dan ingin meningkatkan kebugaran tubuh, dapat melakukan tiga sesi olahraga sedang 15-20 menit setiap pekan. Dan dapat membeli video olahraga kehamilan atau carilah informasi tentang kelas khusus kehamilan
5. Konsumsi Tablet Besi
Zat besi sangat diperlukan untuk memproduksi hemoglobin ( protein pembawa oksigen dalam darah ). Karena volume darah akan meningkat 50% selama kehamilan, hemoglobin dan konstituen darah lainnya juga akan meningkat. Selain itu, selama 6 minggu terakhir usia kehamilan, janin akan menyimpan zat besi dalam jumlah yang memadai di dalam hatinya untuk memenuhi kebutuhannya pada 3 sampai 6 bulan pertama kehidupan. Walaupun sangat diperlukan untuk nutrisi yang baik, suplemen zat besi dapat mengganggu saluran pencernaan diantaranya sembelit atau konstipasi (Simkin, P, dkk, 2008).
WHO juga menganjurkan untuk memberikan 60 mg zat besi selama 6 bulan untuk memenuhi kebutuhan fisiologik selama usia kehamilan. Namun, banyak literatur lain yang juga menganjurkan penggunaan dosis 100 mg zat besi setiap hari selama 16 minggu atau lebih pada saat kehamilan (Prawirohardjo, 2009).
Cara Mengatasi sembelit atau susah buang air besar pada ibu hamil.
Pada umumnya sembelit atau konstipasi pada saat masa kehamilan dapat diatasi dengan melakukan penyesuaian pola makan, perubahan gaya hidup dan makan-makanan kaya akan serat (30-35%), misalnya saja gandum, buah-buahanan dan sayuran. Jenis makan tersebut dapat meringankan sembelit. Namun mengkomsumsi makanan yang kaya serat dalam jumlah besar secara tiba-tiba dapat menyebabkan perut terasa tidak enak dan kembung. Ibu hamil sebaiknya mengkonsumsi makanan secara teratur dan minum air dalam jumlah cukup (6-8 gelas/hari). Perubahan gaya hidup, misalnya: olahraga teratur dapat memperbaiki saluran cerna.
Obat pencahar dapat digunakan apabila sembelit tidak dapat diatasi dengan penyesuaian jenis makanan dan perubahan gaya hidup. Kriteria obat pencahar yang boleh diberikan kepada ibu hamil adalah harus efektif, tidak diserap oleh saluran cerna, tidak teratogenik (tidak menyebabkan cacat pada janin), dan dapat ditoleransi dengan baik ( tidak menimbulkan efek samping pada ibu dan janin ). Penggunaan obat pencahar ini sebaiknya perlu dikonsultasikan kepada dokter kandungan anda.
Sumber Artikel Ini Berasal Dari Karya Ilmiah Ilmiah Milik Nur Aisyah Tumanggor Yang Berjudul Faktor–Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Konstipasi Pada Ibu Hamil Di Klinik Madina Percut Sei Tuan Kabupaten Deliserdang. Program D-IV Bidan Pendidikan. Fakultas Keperawatan. Universitas Sumatera Utara. Tahun 2014.
Literatur lain adalah
Akmal, M, 2010. Ensiklopedi Kesehatan Untuk Umum. Ar-Ruzz Media. Yogyakarta.
Ana, S, 2010. Trimester Pertama Kehamilan Anda. Buku Biru. Yogyakarta.
Herawati, F, 2012. Panduan Terapi Aman Selama Kehamilan. Pt. Isfi Penerbitan Suraba
Pramono, Ts. 2012. 101 Masalah Kehamilan Dan Solusinya. In Azna Books. Yogyaka
Prawiroharjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan. Pt Bina Pustaka. Jakarta
Simkim, P, 2008. Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan, Bayi. Arcan. Jakarta
Varney, H, 2007. Buku Ajar Asuhan Ke Bidanan. Vol 1. Egc. Jakarta
Pada saat usia kehamilan mencapai minggu ke-9, Ibu yang sedang hamil akan kesulitan untuk buang air besar, ini sering terjadi dan hampir semuanya dipengatuhi oleh tingginya kadar hormon-hormon di dalam tubuh yang akan memperlambat kerja otot-otot usus (Ana, 2010). Sekitar 11 % sampai 38% ibu hamil mengalami sembelit, terutama pada saat awal kehamilan dan trimester ketiga waktu kehamilan (Herawati, 2012). Seseorang yang sebelumnya tidak mengalami sembelit dapat mengalami gangguan ini pada trimester ke dua atau ke tiga.
2. Kurang makanan berserat
Serat makanan adalah komponen yang terdapat dalam tanaman atau buah-buahan yang hanya terserap sedikit atau bahkan tidak tercerna secara enzimatik di saluran pencernaan. Penyebab sulit diserapnya serat adalah karenan adanya kandungan lignin. Kandungan utama dari serat adalah karbohidrat kompleks. Rata-rata negara di dunia ini menetapkan atau mrmatok sebanyak 30 gram kebutuhan akan serat setiap harinya (Akmal,dkk, 2010).
3. Kurangnya Asupan Cairan
Dalam sehari ibu yang sedang hamil dianjurkan untuk minum air putih/ air segar minimal 8 gelas atau setara 2-3 liter. Air putih yang menyegarkan baik bagi tubuh karena melancarkan peredaran darah. Jus buah merupakan sumber vitamin dan penghilang rasa mual. Tetapi sebaiknya ibu hamil membatasi komsumsi buah-buahan yang mengandung kalori tinggi seperti jus alpukat, jus mangga, jus durian (Pramono, 2012).
Minum susu juga dianjurkan sebagai sumber kalsium dan vitamin D terbaik untuk pertumbuhan tulang pada janin. Ibu hamil dianjurkan untuk minum 1-2 gelas susu setiap hari. Dapat menggunakan susu sapi biasa atau susu sapi khusus ibu hamil. Bagi ibu hamil yang alergi atau tidak tahan akan keamisan susu sapi, dapat mrngkonsumsi susu kedelai, karena kandungan gizinya tidak kalah dengan susu sapi dan ini merupakan pilihan yang baik (Pramono, 2012).
4. Kurangnya Berolahraga
Olahraga merupakan salah satu aktivitas yang sangat baik dilakukan selama kehamilan. Olahraga selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada kondisi tertentu yang dapat membahayakan kanduungan. Olahraga dapat membantu menjaga kondisi ibu hamil dengan meningkatkan volume aliran darah, meningkatkan kekuatan otot diafragma untuk bernafas, dan membantu flekbilitas otot-otot. Hal ini akan membantu bayi tumbuh jadi lebih baik (Hermawan dan Ayu, 2009). Jika seseorang atau ibu hamil cukup aktif dan ingin meningkatkan kebugaran tubuh, dapat melakukan tiga sesi olahraga sedang 15-20 menit setiap pekan. Dan dapat membeli video olahraga kehamilan atau carilah informasi tentang kelas khusus kehamilan
5. Konsumsi Tablet Besi
Zat besi sangat diperlukan untuk memproduksi hemoglobin ( protein pembawa oksigen dalam darah ). Karena volume darah akan meningkat 50% selama kehamilan, hemoglobin dan konstituen darah lainnya juga akan meningkat. Selain itu, selama 6 minggu terakhir usia kehamilan, janin akan menyimpan zat besi dalam jumlah yang memadai di dalam hatinya untuk memenuhi kebutuhannya pada 3 sampai 6 bulan pertama kehidupan. Walaupun sangat diperlukan untuk nutrisi yang baik, suplemen zat besi dapat mengganggu saluran pencernaan diantaranya sembelit atau konstipasi (Simkin, P, dkk, 2008).
WHO juga menganjurkan untuk memberikan 60 mg zat besi selama 6 bulan untuk memenuhi kebutuhan fisiologik selama usia kehamilan. Namun, banyak literatur lain yang juga menganjurkan penggunaan dosis 100 mg zat besi setiap hari selama 16 minggu atau lebih pada saat kehamilan (Prawirohardjo, 2009).
Cara Mengatasi sembelit atau susah buang air besar pada ibu hamil.
Pada umumnya sembelit atau konstipasi pada saat masa kehamilan dapat diatasi dengan melakukan penyesuaian pola makan, perubahan gaya hidup dan makan-makanan kaya akan serat (30-35%), misalnya saja gandum, buah-buahanan dan sayuran. Jenis makan tersebut dapat meringankan sembelit. Namun mengkomsumsi makanan yang kaya serat dalam jumlah besar secara tiba-tiba dapat menyebabkan perut terasa tidak enak dan kembung. Ibu hamil sebaiknya mengkonsumsi makanan secara teratur dan minum air dalam jumlah cukup (6-8 gelas/hari). Perubahan gaya hidup, misalnya: olahraga teratur dapat memperbaiki saluran cerna.
Obat pencahar dapat digunakan apabila sembelit tidak dapat diatasi dengan penyesuaian jenis makanan dan perubahan gaya hidup. Kriteria obat pencahar yang boleh diberikan kepada ibu hamil adalah harus efektif, tidak diserap oleh saluran cerna, tidak teratogenik (tidak menyebabkan cacat pada janin), dan dapat ditoleransi dengan baik ( tidak menimbulkan efek samping pada ibu dan janin ). Penggunaan obat pencahar ini sebaiknya perlu dikonsultasikan kepada dokter kandungan anda.
Sumber Artikel Ini Berasal Dari Karya Ilmiah Ilmiah Milik Nur Aisyah Tumanggor Yang Berjudul Faktor–Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Konstipasi Pada Ibu Hamil Di Klinik Madina Percut Sei Tuan Kabupaten Deliserdang. Program D-IV Bidan Pendidikan. Fakultas Keperawatan. Universitas Sumatera Utara. Tahun 2014.
Literatur lain adalah
Akmal, M, 2010. Ensiklopedi Kesehatan Untuk Umum. Ar-Ruzz Media. Yogyakarta.
Ana, S, 2010. Trimester Pertama Kehamilan Anda. Buku Biru. Yogyakarta.
Herawati, F, 2012. Panduan Terapi Aman Selama Kehamilan. Pt. Isfi Penerbitan Suraba
Pramono, Ts. 2012. 101 Masalah Kehamilan Dan Solusinya. In Azna Books. Yogyaka
Prawiroharjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan. Pt Bina Pustaka. Jakarta
Simkim, P, 2008. Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan, Bayi. Arcan. Jakarta
Varney, H, 2007. Buku Ajar Asuhan Ke Bidanan. Vol 1. Egc. Jakarta