Pewarna rambut adalah cara yang digunakan dalam tata rias rambut
baik untuk mengembalikan warna asalnya/ menutupi uban atau untuk membuat warna
lain (mode). Ada dua cara pewarnaan rambut yaitu secara langsung dan tidak langsung.
Pewarnaan rambut secara langsung adalah cara pewarnaan rambut menggunakan semir
rambut atau pewarna rambut yang dapat digunakan secara langsung pada rambut
tanpa mencampur bahan pewarna rambut terlebih dahulu. Pewarnaan rambut tidak
langsung adalah pewarnaan rambut menggunakan semir rambut atau pewarna rambut
yang terdiri dari dua macam pewarna yaitu pewarna campuran warna utama dan
pembangkit warna yang dicampur sesaat sebelum digunakan untuk menyemir rambur
(pewarnaan rambut).
Berdasarkan
daya lekat zat warna pewarnaan rambut dapat dibedakan menjadi 3 golongan yaitu:
1. Pewarnaan rambut secara temporer.
Pewarnaan
rambut secara temporer adalah pewarnaan rambut yang sifatnya sebentar atau
sementara dan mudah dihilangkan dengan keramas menggunakan shampo. Bahan
pewarna melapisi rambut bagian luar karena adanya gaya kohesi dengan
perantaraan minyak/ lemak, adhesi polimer resin dan polimer gel larut air.
Produk pewarna rambut sementara tidak mengandung ammonia sehingga batang rambut
tidak terbuka selama proses pewarnaan dan warna alami rambut tetap bertahan
ketika rambut dikeramas menggunakan shampo.
Tes
kepekaan pada kulit tidak perlu dilakukan bila zat warna yang digunakan adalah
zat warna yang diizinkan dalam kosmetik. Bentuk pewarna rambut yang digunakan
untuk pewarnaan rambut temporer bisa cairan, spray atau serbuk.
Bahan
pewarna rambut yang digunakan pada pewarnaan rambut temporer adalah pewarnaan
basa, , pewarna terdispersi, pewarna asam, pigmen atau bahan pewarna logam.
Bahan pewarna tersebut umumnya adalah tergolong dalam senyawa azo, antrakinon,
trifenilmetan, fenazin, xantin atau benzokinonsimin.
2. Pewarnaan rambut secara semi permanen.
Pewarnaan
rambut secara semi permanen adalah pewarnaan rambut yang memiliki daya lekat
tidak terlalu lama, biasanya akan hilang setelah 4–5 kali keramas menggunakan
shampo. Daya penetrasi zat warna yang digunakan dalam pewarnaan rambut semi
permanen biasanya sangat terbatas, pewarna rambut berpermeasi ke dalam kutikula
dan korteks dan warna diserap rambut dengan mekanisme ikatan ionik. Untuk
pewarnaan rambut golongan ini biasanya lebih banyak digunakan sediaan pewarnaan
rambut langsung dibandingkan dengan sediaan pewarnaan rambut dengan bahan
pembentuk warna
Beberapa
bahan pewarna ini juga digunakan dalam pewarnaan rambut permanen Bahan pewarna
rambut yang digunakan pada pewarnaan rambut semi permanen umumnya termasuk
dalam golongan senyawa Nitrofenilendiamin, Nitroaminifenol, Aminoantrakinon.
3. Pewarnaan rambut secara permanen
Pewarnaan
rambut permanen ini mempunyai daya lekat jauh lebih lama dan akan tetap melekat
pada rambut hingga pertumbuhan rambut selanjutnya dan rambut yang kena cat
dipotong, dilunturkan dengan proses pemucatan rambut atau dilunturkan
menggunakan penghilang cat rambut. Sediaan pewarnaan rambut permanen disajikan
dalam 2 bagian yaitu bagian pertama merupakan campuran warna intermediet dan
bagian kedua adalah larutan pembangkit warna seperti hydrogen peroksida atau
serbuk peroksida. Pada saat akan digunakan kedua bagian tersebut dicampur.
Proses pewarnaan rambut ini menggunakan zat warna oksidasi yang tidak berwarna
(prekursor) tetapi akan berubah menjadi berwarna secara in situ dalam rambut
melalui serangkaian reaksi kimia. Mekanismenya adalah
oksidasi dan kopling atau kondensasi pada pH
basa yang biasanya menggunakan amonia dan
oksidator biasanya menggunakan hydrogen peroksida atau dert\ivatnya yaitu urea peroksida.
Proses pewarnaan ini melalui 2 tahap yaitu pertama melarutkan atau
mengoksidasi pigmen rambut proses ini disebut decolorization atau bleaching
menggunakan hidrogen peroksida. Kemudian
lapisan rambut terluar yang disebut kutikula harus dibuka sebelum pewarna
rambut permanen masuk ke dalam rambut.
Senyawa amonia akan membuka kutikula dan membuat pewarna rambut berpenetrasi
kedalam korteks rambut sehingga rambut yang tidak berpigmen ini dengan mudah
diwarnai sesuai warna yang diinginkan.
Bahan pewarna rambut permanen sebagian
besar yang digunakan adalah bahan pewarna oksidasi. Untuk pewarnaan rambut ini diperlukan 4 tipe zat kimia untuk menghasilkan pewarnaan permanen yaitu :
a. Zat warna intermediet.
b. Couppler.
c. Oksidator (biasanya
hydrogen peroksida)
d. Senyawa pembentuk
suasana basa (biasanya ammonia).
Semoga
artikel tentang macam-macam jenis pewarnaan pada rambut ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
sumber: Apium
graveolens L. 2008. perpustakaan.pom.go.id