Orang yang sering merokok atau disebut dengan perokok akan mengalami dampak buruk bagi kesehatan, karena didalam kandungan rokok banyak sekali mengandung zat kimia yang sangat berbahaya. Zat kimia yang masuk kedalam tubuh ketika seseorang sedang merokok akan berpengaruh kepada kesehatan seperti kesehatan reproduksi, kulit, organ dalam, gigi maupun mulut.
Berikut ini maraisehat.com akan mengulas tentang gangguan yang diakibatkan oleh rokok terhadap kesehatan manuasia, yaitu:
A. Gangguan kulit
Merokok tidak hanya mempengaruhi fungsi paru dan jantung, melainkan juga mempengaruhi penampilan seseorang. Merokok dapat mempercepat penuaan, membuat kulit menjadi kering dan mempercepat kerutan di wajah. Penuaan terjadi karena adanya produktifitas enzim yang memecah kolagen di kulit. Kolagen berperan dalam memelihara elastisitas kulit. Semakin banyak seseorang merokok maka kolagen yang dipecah pun semakin banyak. Merokok juga mengurangi aliran oksigen dan nutrisi penting ke pembuluh darah di kulit. Akibatnya kulit menjadi kurang ternutrisi dan menjadi kering.
B. Gangguan Pernapasan
Pada sistem pernapasan, merokok dapat menyebabkan seseorang terserang bronkospasme dan batuk persisten. Bronkospasme membuat perokok menjadi sulit bernapas disebabkan karena saluran udara menjadi sempit. Kejadiannya mirip seperti asma karena perokok berusaha mengambil banyak udara ke dalam paru-paru yang teriritasi.
Batuk merupakan reaksi alamiah tubuh untuk membersihkan iritasi dari paru-paru. Namun pada perokok, silia yang berfungsi untuk membersihkan paru-paru memiliki tugas yang cukup berat untuk menghilangkan iritasi sehingga terjadilah batuk yang terus-menerus.
C. Gangguan Kardiovaskular
Arterosklerosis adalah proses dimana lemak dan kolesterol membentuk plak pada dinding pembuluh darah dan menganggu aliran darah. Pada perokok penumpukan plak terjadi lebih cepat karena adanya nikotin dan zat beracun dari asap rokok yang masuk ke aliran darah. Akibatnya risiko penyakit jantung semakin tinggi akibat pembentukan arterosklerosis yang cepat.
Merokok juga menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah yang disebabkan berkurangnya oksida nitrat (NO2) yang berfungsi melebarkan pembuluh darah dan meningkatnya endotelin-1 yang berfungsi menyempitkan pembuluh darah. Sehingga risiko stroke dan serangan jantung meningkat pada perokok akibat penyempitan pembuluh darah. Nikotin pada rokok juga menyebabkan peningkatan tekanan darah. Hal ini mengisyaratkan bahwa jantung memompa lebih kuat untuk mengatasi hambatan-hambatan di pembuluh darah.
D. Gangguan Rongga Mulut
Orang yang sering merokok akan terkena gangguan-ganguan pada mulut mereka, gangguan tersebut antara lain:
- Diskolorisasi/pigmentasi
Diskolorisasi adalah manifestasi rongga mulut akibat merokok yang paling cepat dan mudah dilihat. Diskolorisasi dapat terjadi pada gigi, gingiva maupun restorasi gigi. Noda tar pada gigi dapat diabsorpsi menjadi plak gigi dan sulit dibersihkan. Pada restorasi stain dapat masuk melalui micro leakage antara restorasi dengan permukaan gigi. Derajat diskolorisasi bergantung pada durasi dan frekuensi kebiasaan merokok.
Pigmentasi mukosa oral juga terjadi pada perokok yang diakibatkan panas dan endapan kandungan asap rokok pada mukosa. Kondisi ini disebut juga dengan melanosis perokok yang tampak sebagai bercak coklat difus yang ukurannya beberapa sentimeter. Gusi anterior mandibula dan mukosa pipi adalah daerah yang paling sering mengalami pigmentasi. Daerah rawan lainnya adalah mukosa bibir, langit-langit, lidah, dasar mulut dan bibir. Derajat pigmentasi berkisar dari coklat muda sampai tua dan tergantung pada banyaknya rokok yang dihisap. - Penyakit periodontal
Efek samping merokok pada jaringan periodontal berhubungan erat dengan jumlah rokok yang dihisap/hari dan lamanya merokok. Nikotin sebagai produk hasil pembakaran rokok menyebabkan vasokonstriksi, termasuk vasokonstriksi pembuluh darah jaringan periodontal gigi yang akan mengakibatkan ulserasi dan nekrosis pada jaringan gingiva sehingga memudahkan terjadinya gingivitis kronis. Komponen lain dari hasil pembakaran rokok akan meningkatkan risiko hilangnya perlekatan membran periodontal sehingga mengakibatkan terbentuknya poket periodontal. Selanjutnya terjadi kerusakan tulang alveolar dan resesi gingiva dimana akar gigi mulai terlihat yang kemudian menyebabkan gigi menjadi goyang lalu dan kemudian tanggal. - Karies gigi spesifik
Karies gigi spesifik adalah istilah karies yang ditimbulkan akibat menghisap rokok kretek. Rokok kretek mengandung zat aktif eugenol berkadar tinggi dimana eugenol dapat masuk ke lubang mikro email dan mencapai perbatasan email dengan dentin kemudian mengurangi kekerasan email. Lama merokok dan jumlah rokok yang dihisap adalah faktor predisposisi lain yang mempengaruhi derajat kerusakan karies gigi spesifik. Perokok yang telah merokok 11-15 tahun mempunyai risiko karies gigi spesifik lebih besar daripada 6-10 tahun, sedangkan merokok dengan jumlah 18 batang/hari lebih berisiko dibanding merokok 1-6 batang/hari. - Keratosis perokok
Keratosis perokok terjadi pada orang-orang yang menghisap rokok non filter dalam jangka waktu yang pendek. Lesi-lesinya terletak berdekatan satu sama lain ketika mulut ditutup pada bibir atas dan bawah di lokasi penempatan rokok. Diameter bercak keratotik kira-kira 7 mm dan terletak lateral dari garis tengah. Papula-papulanya menimbul dan berwarna putih membentuk permukaan keras dan kasar saat dipalpasi. - Stomatitis nikotin
Stomatitis nikotin adalah suatu respons pada struktur ektodermal palatum pada perokok yang menghisap pipa yang ditandai dengan palatum berwarna putih keabu-abuan dan terdapat papula keratotik yang khas dengan tengah yang berwarna merah cekung. - Karsinoma sel skuamosa
Karsinoma sel skuamosa merupakan tipe yang paling umum dari kanker mulut. Keluhannya berupa rasa sakit yang menetap, merasa kebas/terbakar, kesulitan berbicara/menelan dan dapat terjadi di pinggir lidah, dasar mulut, mukosa pipi, bibir dan langit-langit mulut
Sumber: repository.usu.ac.id