Penyebab, Pengobatan Dan Pencegahan Polio. Penyakit polio adalah penyakit menular yang sangat berbahaya. Penyakit ini disebabkan oleh Virus polio yang berasal dari genus Enterovirus dan family Picorna viridae. Virus ini menular melalui kotoran (feses) atau sekret tenggorokan orang yang terinfeksi. Virus polio masuk melalui ludah sehingga menyebabkan infeksi. Hal ini dapat terjadi dengan mudah bila tangan terkontaminasi atau benda-benda yang terkontaminasi dimasukkan ke dalam mulut. Virus polio berkembang biak di tenggorokan dan usus selama 4 sampai 35 hari, kemudian akan dikeluarkan melalui tinja selama beberapa minggu kemudian.
Klasifikasi Penyakit Polio
- Polio Non-Paralisis
Pada kasus poliomyelitis nonparalitik, yang berarti poliovirus telah mencapai selaput otak (meningitis aseptik), penderita mengalami kejang otot, sakit punggung dan leher - Polio Paralisis
Spinalstrain Poliovirus Ini Menyerang Saraf Tulang Belakang, Menghancurkan Sel Tanduk Anterior Yang Mengontrol Pergerakan Pada Batang Tubuh Dan Otot Tungkai - Polio Bulbar
Polio Jenis Ini Disebabkan Oleh Tidak Adanya Kekebalan Alami Sehingga Batang Otak Ikut Terserang
source: tribune.com.pk
Cara penularan
Penularan dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung. Transmisi langsung melalui droplet dan orofaring serta feses penderita yang menyebar melalui jari yang terkontaminasi pada peralatan makan,makanan dan minuman. Sedangkan penularan dengan tidak langsung melalui sumber air, air mandi dimana virus berada dalam airbuangan masuk ke sumber-sumber air tersebut dikarenakan sanitasi yang rendah (Wahyuhono, 1989).
Peralatan dan barang-barang yang tercemar dapat berperan sebagai media penularan. Belum ada bukti serangga dapat menularkan virus polio, sedangkan air dan limbah jarang sekali dilaporkan sebagai sumber penularan. Kontaminasi virus melalui makanan dan air yang dipakai bersama dalam suatu komunitas untuk semua keperluan sanitasi dan makan-minum, menjadi ancaman untuk terjadinya wabah (Surya, 2007).
Proses Masuknya Virus Polio
Penyakit polio adalah penyakit infeksi paralisis yang disebabkan oleh virus. Agen pembawa penyakit ini, sebuah virus yang dinamakan poliovirus (PV), masuk ke tubuh melalui mulut, menginfeksi saluran usus. Virus ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan (QQ_Scarlet, 2008). Infeksi virus polio terjadi di dalam saluran pencernaan yang menyebar ke kelenjar limfe regional sebagian kecil menyebar ke sistem syaraf (Chin, 2006: 482). Yuwono dalam Arifah (1998) menambahkan bahwa syaraf yang diserang adalah syaraf motorik otak dibagian grey matter dan kadang-kadang menimbulkan kelumpuhan. Penyakit polio dapat menyerang semua kelompok umur, namun kelompok umur yang paling rentan adalah 1-15 tahun dari semua kasus polio (Surya, 2007).
Penelitian Soemiatno dalam Apriyatmoko (1999) menyebutkan bahwa 33,3% dari kasus polio adalah anak-anak di bawah 5 tahun. Infeksi oleh golongan enterovirus lebih banyak terjadi pada laki-laki dari pada wanita. Risiko kelumpuhan meningkat pada usia yang lebih tinggi, terutama bila menyerang individu lebih dari 15 tahun (Sardjito, 1997 dalam Utami 2006). WHO memperkirakan adanya 140.000 kasus baru dari kelumpuhan yang diakibatkan oleh poliomyelitis sejak tahun 1992 dengan jumlah keseluruhan penderita anak yang menderita lumpuh akibat polio diperkirakan 10 sampai 20 juta orang (Biofarma, 2007)
Gejala/ Tanda-tanda klinis
Penyakit polio terutama menyerang pada anak-anak kecil. Polio dapat menyebabkan demam, sakit kepala, muntah, sakit perut, nyeri otot, kekakuan pada leher dan punggung, serta kelumpuhan. Kebanyakan pasien akan pulih, namun dalam kasus yang parah, penyakit ini dapat menyebabkan cacat permanen dan kematian.
Penanganan
Orang yang diduga terinfeksi harus dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatan penanganan lebih lanjut dan isolasi, agar orang tersebut cepat sembuh.
Pengobatan dan Pencegahan
Menurut beberapa sumber bahwa belum ada pengobatan untuk penyakit polio ini. Vaksinasi adalah cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit polio. Terdapat dua jenis vaksin polio: Vaksin Polio Oral (OPV) yang diberikan melalui mulut dan Vaksin Polio Inaktivasi (IPV) yang diberikan melalui suntikan
Komplikasi Penyakit Polio
Komplikasi yang paling berat dari penyakit polio adalah kelumpuhan yang menetap. Beberapa penyakit akibat komplikasi polio seperti Hiperkalsuria, Melena, Pelebaran lambung akut, Hipertensi ringan, Pneumonia, Ulkus dekubitus, emboli paru, dan Psikosis.
Orang Yang Beresiko Terkena Polio
- Orang yang belum mendapatkan imunisasi polio .
- Bepergian ke daerah yang masih sering ditemukan polio .
- Orang yang mengalami luka di mulut/ hidung/ tenggorokan (misalnya baru menjalani pengangkatan amandel atau pencabutan gigi) dengan alat yang tidak steril.
- Stres atau kelelahan fisik yang luar biasa (karena stres emosi dan fisik dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh).
Penyakit ini lebih sering berjangkit di daerah dingin, sehingga penderita penyakit ini akan berkurang di daerah tropik. Polio lebih sering menyerang bayi dan anak balita, daripada orang dewasa, karena kekebalannya masih lemah.
Hal yang harus dilakukan untuk memberantas polio
- Memberi imunisasi polio pada semua anak sebanyak empat kali sebelum usia satu tahun sebagai bagian imunisasi rutin untuk mencegah tujuh penyakit utama anak (tuberkulosis/meningitis, polio, dipteri, pertusis, tetanus, campak, hepatitis B).
- Lewat Pekan Imunisasi Nasional semua anak di bawah usia lima tahun diberi dua dosis vaksin polio dengan tenggang waktu satu bulan.
- Mengirim tim untuk melakukan imunisasi dari rumah ke rumah di wilayah virus polio dicurigai masih beredar.
- Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan serta menerapkan pola hidup sehat.