Teknologi medis termasuk kedalam teknologi kesehatan merupakan salah satu teknologi yang paling terpengaruh akibat dari peraturan-peraturan global baik di negara maju maupun di negara-negara berkembang. Pada umumnya diakui bahwa liberalisasi import dan stimulasi eksport berpengaruh pada perdagangan internasional dan produksi domestik teknologi kesehatan, namun demikian dapat dikatakan bahwa negara berkembang lebih banyak mengalami kesulitan dalam perdagangan, alih teknologi dan penggunaan teknologi kesehatan. Hal ini disebabkan oleh masalah-masalah kesehatan di dalam negeri, keterbatasan sumber-sumber daya khususnya sumber daya manusia, material dan ketidakcukupan dalam produksi teknologi kesehatan atau medis. Sebagaimana dikatakan oleh Malkin, (2008) bahwa 95% kebutuhan teknologi kesehatan yang digunakan oleh rumah sakit-rumah sakit di negara berkembang di import dari luar negeri. Sebagai ilustrasi disini dikemukakan hasil penelitian analisis kecenderungan yang dilakukan oleh Semin et al, (2007) tentang import teknologi medis dan eksport teknologi medis di negara berkembang Turki yang mempunyai pendapatan lebih dari USD 200 milyar per tahun.
Revolusi teknologi di bidang kesehatan yang telah dicapai sampai saat ini merupakan ciri yang bermakna dalam kehidupan modern. Walaupun demikian kekuatan teknologi harus dimanfaatkan secara hati-hati dan penuh tanggungjawab, untuk menjamin bahwa kita menerapkan secara efisien dan manusiawi. Penggunaan teknologi kesehatan yang tepat melibatkan tidak hanya penguasaan ilmu pengetahuan, peralatan teknik atau mesin dan konsep-konsep tetapi juga untuk mengetahui masalah-masalah ekonomi, etika dan moral (Raymond, 1998).
Menurut Rogowski (2007) Teknologi kesehatan dibagi dalam 5 kelompok sebagai berikut : (1) Obat-obat; meliputi : bahan-bahan kimia dan subtansi biologis yang dipakai untuk dimakan, diinjeksikan ke tubuh manusia untuk kepentingan medis; (2) alat-alat (device) meliputi : alat-alat khusus untuk tujuan : diagnostik, terapi; (3) prosedur bedah dan medis atau kombinasinya yang sering kali sangat komplek; (4) sistem penunjang atau support system : adalah teknologi yang digunakan untuk memberikan pelayanan medis di rumah sakit.; (5) sistem organisasional, adalah teknologi yang digunakan untuk menjamin penyampaian pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien Sebagai bagian dari dunia yang berubah, saat ini pelayanan kesehatan dan sistem kesehatan menghadapi perubahan-perubahan yang dramatis dalam teknologi kesehatan.
Perubahan ini akan mempengaruhi arah pelayanan kesehatan yang disampaikan dan digunakan dan hubungan antara penyedia pelayanan kesehatan dan pemakai atau pasien. Perkembangan yang cepat dalam teknologi kesehatan memberikan peluang (opportunities) dan tantangan-tantangan (challenges) dalam penyampaian pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi (high quality) dan efisien. Di samping itu juga untuk pengendalian terjadinya kesalahan medis (medical error), penurunan biaya dan perbaikan hubungan pasien-dokter. Riset-riset pelayanan kesehatan dipusatkan pada pengembangan teknologi (technology development) dan aplikasi klinis untuk keberhasilan implementasi di lingkungan pelayanan kesehatan.
Lebih dari 95% peralatan medis yang digunakan di rumah sakit- rumah sakit, peralatan medis dan perbekalan medis yang digunakan oleh rumah sakit masih diimpor (Malkin, 2008). Pada dasarnya produksi alat kesehatan lokal sedikit jumlahnya, bilamana ada dikendalikan oleh perusahaan multinasional. Peralatan medis yang diimpor 30% tidak berfungsi karena penggunaannya tidak disertai petunjuk yang lengkap dan tidak dilengkapi dengan alat-alat tambahan yang diperlukan, disamping kurang pelatihan terhadap operator yang menjalankan alat-alat tersebut.
Dengan perkembangan ilmu kedokteran dan teknologi yang semakin canggih menyebabkan tuntutan akan kemudahan dan keakuratan. Demikian halnya perkembangan ilmu dan teknologi dibidang alat-alat kesehatan.
Teknologi medis diklasifikasi menjadi 3 golongan utama : (1) Perbekalan medis atau medical supplies misalnya benang jahit untuk operasi, prostesis, macam-macam kateter, film X-ray, macam-macam perban dan sebagainya. (2) peralatan medis atau medical devices misalnya alat-alat laboratorium klinik, alat-alat bedah, mikroskop, CT-Scan, MRI (Magnetic Resonance Imaging), USG (Ultrasonografi), EKG ( Elektro Kardiografi), elektroterapi, alat pengukur tekanan darah dan sebagainya (3) bahan-bahan kimia medis (medical chemical), seperti bahan obat, vaksin, reagen diagnostik.