Cara mengobati sengatan lebah dan tawon. Hewan ini merupakan serangga yang dapat menyengat. Perbedaan lebah dan tawon adalah lebah hanya dapat menyengat sekali kemudian mati dan sengatnya tertinggal pada bagian tubuh korban yang tersengat, sedangkan tawon memiliki jenis sengatan yang halus, dapat ditarik dan digunakan kembali berulang kali.
Seseorang yang tersengat lebah biasanya akan mengalami efek lokal berupa iritasi, nyeri, gatal-gatal, kemerahan, ruam kulit dan bengkak di daerah sengatan. Pada kelompok individu yang alergi terhadap sengat lebah, efek lokal dapat berkembang menjadi efek sistemik seperti iritasi saluran cerna, sakit kepala, pusing, penurunan tekanan darah, shock, kejang, koma, bahkan kematian. Individu yang beresiko tinggi mengalami efek sistemik umumnya adalah orang yang berusia lanjut atau penderita asma yang tidak terkontrol.
Setelah mengalami sengatan lebah maka akan terjadi reaksi lokal pada kulit yang biasanya berlangsung singkat. Reaksi normal akan menimbulkan nyeri, bengkak, dan kemerahan pada daerah sengatan. Kadang-kadang timbul reaksi lokal yang luas pada tempat sengatan, namun hal ini akan hilang dalam waktu 2 sampai 3 hari. Lebah dan tawon meninggalkan alat sengat pada kulit korbannya.
Pengobatan Sengatan lebah dan tawon
Pada reaksi lokal diperhatikan apakah lebah meninggalkan sengatnya pada kulit pasien. Singkirkan sengat tersebut dengan menggunakan penjepit atau dengan kuku jari. Jangan lakukan penekanan pada sengat tersebut karena dapat mengakibatkan pelepasan bisa lebih banyak kedalam kulit. Untuk mengurangi rasa nyeri dan pembengkakan cukup digunakan kompres dingin, tetapi reaksi lokal yang luas membutuhkan pengobatan dengan antihistamin dan kortikosteroid (prednison).
Seseorang yang tersengat lebah biasanya akan mengalami efek lokal berupa iritasi, nyeri, gatal-gatal, kemerahan, ruam kulit dan bengkak di daerah sengatan. Pada kelompok individu yang alergi terhadap sengat lebah, efek lokal dapat berkembang menjadi efek sistemik seperti iritasi saluran cerna, sakit kepala, pusing, penurunan tekanan darah, shock, kejang, koma, bahkan kematian. Individu yang beresiko tinggi mengalami efek sistemik umumnya adalah orang yang berusia lanjut atau penderita asma yang tidak terkontrol.
Setelah mengalami sengatan lebah maka akan terjadi reaksi lokal pada kulit yang biasanya berlangsung singkat. Reaksi normal akan menimbulkan nyeri, bengkak, dan kemerahan pada daerah sengatan. Kadang-kadang timbul reaksi lokal yang luas pada tempat sengatan, namun hal ini akan hilang dalam waktu 2 sampai 3 hari. Lebah dan tawon meninggalkan alat sengat pada kulit korbannya.
Pengobatan Sengatan lebah dan tawon
Pada reaksi lokal diperhatikan apakah lebah meninggalkan sengatnya pada kulit pasien. Singkirkan sengat tersebut dengan menggunakan penjepit atau dengan kuku jari. Jangan lakukan penekanan pada sengat tersebut karena dapat mengakibatkan pelepasan bisa lebih banyak kedalam kulit. Untuk mengurangi rasa nyeri dan pembengkakan cukup digunakan kompres dingin, tetapi reaksi lokal yang luas membutuhkan pengobatan dengan antihistamin dan kortikosteroid (prednison).
Pertolongan pertama yang dapat dilakukan pada seseorang yang tersengat lebah adalah tandai tempat terjadinya sengatan, lalu segera keluarkan sengat (dapat menggunakan alat bantu misalnya pinset). Kompres area yang tersengat menggunakan es batu, kurang lebih selama 15 menit. Dapat pula diberikan anti alergi oral dan anti nyeri ringan untuk mengurangi alergi dan nyeri akibat sengatan lebah.
Seseorang yang tersengat lebah dapat dirawat dan terus dipantau perkembangannya selama 48 jam di rumah. Jika gejala berkembang menjadi lebih serius, seperti pembengkakan pada wajah, bibir atau lidah, dan timbul kesulitan bernapas, maka pasien harus segera dibawa ke rumah sakit. Observasi medis di RS terutama perlu dilakukan terhadap anak yang mengalami ≥ 1 sengatan per kilogram berat badan, orang dewasa yang mengalami ≥ 50 sengatan atau baik anak maupun orang dewasa yang tersengat lebah di daerah mulut, tenggorokan, mata, wajah, leher, atau organ genital.
Air kapur juga dapat digunakan untuk mengobati sengatan lebah. Pemakainnya dengan cara dioleskan pada tempat yang terkena sengatan. Bisa sengatan lebah (apitoksin) dihasilkan dari lebah pekerja. Apitoksin disekresikan dalam bentuk cairan bening dengan bau tajam, rasanya pahit dan pedas, aromanya khas serta cepat kering. Apitoksin mengandung senyawa-senyawa kimia antara lain; triptofan, kolin, gliserin, asam fosfat, asam palmitat, asam lemak, asam vitelin, apromin, peptida, enzim, hystamin, dan mellitin. Untuk menetralkan sengatan lebah yang bersifat asam dapat digunakan bahan-bahan yang bersifat basa, seperti air kapur tadi.