Sangat penting untuk memperhatikan warna air kencing atau urine yang tidak biasa (kelainan). Adanya darah segar atau hemoglobin dapat menyebabkan warna kemerahan pada urine, sedangkan darah yang sudah lama menyebabkan warna yang keruh pada air kemih; keduanya menjadi petunjuk terjadinya pendarahan pada saluran urogenitalia. Pigmen empedu mengakibatkan air kencing berwarna kehijauan, coklat, atau kuning tua yang menandakan gangguan fungsi hati atau saluran empedu. Air kemih yang berwarna coklat tua dapat disebabkan oleh adanya asam homogentisat yang diproduksi oleh penderita penyakit genetis langka, yaitu alkaptonuria. Obat-obatan atau zat pewarna tertentu mungkin saja mengubah warna urine.
Urine atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang di ekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinalisasi. Eksreksi urine diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Dalam mempertahankan homeostasis tubuh peranan urin sangat penting, karena sebagian pembuangan cairan oleh tubuh adalah melalui sekresi urin (Iqbal ali, 2008).
Urine atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang di ekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinalisasi. Eksreksi urine diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Dalam mempertahankan homeostasis tubuh peranan urin sangat penting, karena sebagian pembuangan cairan oleh tubuh adalah melalui sekresi urin (Iqbal ali, 2008).
Komposisi zat-zat dalam urine bervariasi tergantung jenis makanan serta air yang diminumnya. Urine normal berwarna jernih transparan, sedang warna urine kuning muda urine berasal dari zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin). Urin normal pada manusia terdiri dari air, urea, asam urat, amoniak, kreatinin, asam laktat, asam fosfat, asam sulfat, klorida, garam-garam terutama garam dapur, dan zat-zat yang berlebihan di dalam darah misalnya vitamin C dan obat-obatan. Semua cairan dan materi pembentuk urin tersebut berasal dari darah atau cairan interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. (Kus Irianto, Kusno Waluyo, 2004).
Baca juga: Mekanisme Pembentukan Urine Pada Ginjal Manusia
Warna urin yang dikeluarkan tergantung dari konsentrasi dan sifat bahan yang larut dalam urin. Warna urin dapat berubah oleh karena : obat – obatan, makanan, serta penyakit yang diderita. Warna urin normal: Putih jernih, kuning muda atau kuning. Warna urin berhubungan dengan derasnya diuresis ( banyak kencing ), lebih besar diuresis lebih condong putih jernih. Warna kuning urin normal disebabkan antara lain oleh urocrom dan urobilin. Pada keadaan dehidrasi atau demam, warna urin lebih kuning dan pekat dari biasa ginjal normal. (Gandasoebrata, 2006).
Adanya infeksi traktus uranius urin akan berwarna putih seperti susu yang disebabkan oleh bakteri, lemak dan adanya silinder. Warna urin patologis lain adalah :
- Warna kuning coklat ( seperti teh ) penyebabnya adalah bilirubin.
- Warna merah coklat penyebabnya hemoglobinuria dan porpyrin.
- Warna merah dengan kabut coklat penyebabnya darah dengan pigmen– pigmen darah.
- Warna coklat hitam penyebabnya melanin dan warna hitam disebabkan oleh pengaruh obat - obatan. (Kee, Joyce LeFever,1997)