Empedu merupakan salah satu organ tubuh yang terhubung dengan organ hati dan organ usus dua belas jari. Kandung empedu berwarna hijau gelap yang berasal dari warna cairan empedu yang diproduksi oleh hati (liver) yang berguna untuk memproses makanan, lemak dan nutrisi lain. Kandung empedu hanya berfungsi untuk menyimpan cairan empedu yang dihasilkan oleh hati.Empedu memilki panjang sekitar 7—10 cm dan mampu menampung kurang lebih 50 ml cairan empedu.
Kandung empedu apabila tidak dijaga dengan baik dapat terganggu fungsinya, yaitu timbulnya penyakit batu empedu. Batu empedu berupa kristal-kristal mineral yang mengendap di kandung empedu. Kristal tersebut terbentuk akibat pengerasan kolesterol yang tertimbun di dalam cairan empedu karena terjadinya ketidakseimbangan antara kolesterol dan senyawa kimia dalam cairan empedu.
Seseorang yang telah terkena batu empedu akut, biasanya akan disarankan oleh dokter untuk melakukan operasi kandung empedu dengan cara membuang/menghilangkan kandung empedu dari tubuh penderita. Namun sebelum hal itu dilakukan, hendaknya perlu anda ketahui beberapa efek operasi batu empedu berikut ini:
Efek operasi batu empedu yang pertama yaitu gangguan sistem pencernaan akan dapat terganggu karena tubuh tidak lagi mampu menyimpan cairan empedu dan akibatnya akan kekurangan zat (empedu) yang dibutuhkan untuk memproses makanan. Beberapa masalah pencernaan yang mungkin terjadi adalah kembung, sering buang angin, diare dan nyeri perut.
Kolesistektomi (penghapusan kandung empedu) dapat memicu masalah baru pada kesehatan anda. Meskipun prosedur ini relatif cepat dan aman, hilangnya kandung empedu dari sistem tubuh akan mengganggu fungsi organ tubuh yang lain. Kolesistektomi dapat menyebabkan obesitas, diabetes, gangguan sistem saraf, gangguan jantung, liver dan metabolisme tubuh secara keseluruhan. Hal ini terjadi karena cairan yang seharusnya tertampung dalam kandung empedu, langsung terbuang ke usus dan akan dibuang oleh tubuh.
Cerdera terjadi pada saluran empedu.Pada beberapa kasus, operasi korektif yang kompleks diperlukan setelah operasi batu empedu pertama. Kenali pula beberapa gejala batu empedu dan penyebab batu empedu
Pendarahan biasanya terjadi setelah melakukan operasi. Namun apabila tidak terjadi pendarahan, mengindikasikan bahwa diperlukan operasi lanjutan melalui bekas luka lubang kunci yang sama pada operasi pertama.
Infeksi dapat terjadi di daerah sekitar 1 di 15 cholecystectomies.Biasanya terjadi pada luka bekas sayatan pada operasi perut.Infeksi di dalam perut dan infeksi luka dapat diobati dengan antibiotik.
Tidak semua lemak yang masuk ke dalam tubuh adalah lemak jahat (jenuh).Jumlah lemak yang masuk lebih banyak lemak yang baik daripada lemak jenuh. Hal ini terjadi karena setelah melakukan operasi pengangkatan kandung empedu, dokter akan menyarankan anda agarmengkonsumsi makanan rendah lemak. Padahal seluruh metabolisme tubuh memerlukan lemak, termasuk kolesterol.
Kolesistektomi bisa melukai sekitar usus dan pembuluh darah akibat penggunaan alat ketika operasi berlangsung, dan resiko akibat penggunaan obat bius.Resiko dapat meningkat apabila terjadi peradangan pada kandung empedu.
Kebocoran dapat terjadi pada saluran empedu yang mana setelah kandung empedu dihapus, tabung yang menghubungkan kandung empedu ke saluran empedu utama yang dihubungkan dengan klip khusus terbuka.Cairan ini dapat dibersihkan dan dikeringkan dengan melakukan operasi untuk mengalirkan empedu dan mencuci bagian dalam rongga perut.Hal ini disebut sebagai sindrom pasca-kolesistektomi (PCS).
Komplikasi yang dapat terjadi karena memiliki anestesi umum adalah reaksi alergi bahkan kematian.Resiko ini dapat dikurangi dengan menjaga tubuh tetap sehat dan bugar sebelum melakukan operasi.
Setelah operasi, cairan empedu akan tetap terproduksi oleh hati, dan mungkin saja kandungan yang dapat menghasilkan endapan batu empedu masih ada. Apabila kandung empedu telah dibuang, maka batu empedu dapat muncul pada hati karena wadah yang seharusnya menampung cairan ini telah hilang.
Beberapa orang berada pada risiko yang lebih tinggi dari bekuan darah berkembang selama operasi. Hal ini dikenal sebagai deep vein thrombosis dan biasanya terjadi pada vena kaki.
Baca Juga : 19 Cara Mudah Menghilangkan Rasa Gelisah dan Cemas
Setelah mengetahui berbagai Efek operasi batu empedu yang dapat mengancam kesehatan anda, sebaiknya anda pikirkan terlebih dahulu sebelum melakukan operasi kandung empedu agar tidak bisa menimbulkan beberapa macam penyakit.
Kandung empedu apabila tidak dijaga dengan baik dapat terganggu fungsinya, yaitu timbulnya penyakit batu empedu. Batu empedu berupa kristal-kristal mineral yang mengendap di kandung empedu. Kristal tersebut terbentuk akibat pengerasan kolesterol yang tertimbun di dalam cairan empedu karena terjadinya ketidakseimbangan antara kolesterol dan senyawa kimia dalam cairan empedu.
Seseorang yang telah terkena batu empedu akut, biasanya akan disarankan oleh dokter untuk melakukan operasi kandung empedu dengan cara membuang/menghilangkan kandung empedu dari tubuh penderita. Namun sebelum hal itu dilakukan, hendaknya perlu anda ketahui beberapa efek operasi batu empedu berikut ini:
1. Gangguan sistem pencernaan
Efek operasi batu empedu yang pertama yaitu gangguan sistem pencernaan akan dapat terganggu karena tubuh tidak lagi mampu menyimpan cairan empedu dan akibatnya akan kekurangan zat (empedu) yang dibutuhkan untuk memproses makanan. Beberapa masalah pencernaan yang mungkin terjadi adalah kembung, sering buang angin, diare dan nyeri perut.
2. Komplikasi dari penghapusan kandung empedu
Kolesistektomi (penghapusan kandung empedu) dapat memicu masalah baru pada kesehatan anda. Meskipun prosedur ini relatif cepat dan aman, hilangnya kandung empedu dari sistem tubuh akan mengganggu fungsi organ tubuh yang lain. Kolesistektomi dapat menyebabkan obesitas, diabetes, gangguan sistem saraf, gangguan jantung, liver dan metabolisme tubuh secara keseluruhan. Hal ini terjadi karena cairan yang seharusnya tertampung dalam kandung empedu, langsung terbuang ke usus dan akan dibuang oleh tubuh.
3. Cedera pada saluran empedu
Cerdera terjadi pada saluran empedu.Pada beberapa kasus, operasi korektif yang kompleks diperlukan setelah operasi batu empedu pertama. Kenali pula beberapa gejala batu empedu dan penyebab batu empedu
4. Pendarahan
Pendarahan biasanya terjadi setelah melakukan operasi. Namun apabila tidak terjadi pendarahan, mengindikasikan bahwa diperlukan operasi lanjutan melalui bekas luka lubang kunci yang sama pada operasi pertama.
5. Infeksi
Infeksi dapat terjadi di daerah sekitar 1 di 15 cholecystectomies.Biasanya terjadi pada luka bekas sayatan pada operasi perut.Infeksi di dalam perut dan infeksi luka dapat diobati dengan antibiotik.
6. Kekurangan asupan lemak
Tidak semua lemak yang masuk ke dalam tubuh adalah lemak jahat (jenuh).Jumlah lemak yang masuk lebih banyak lemak yang baik daripada lemak jenuh. Hal ini terjadi karena setelah melakukan operasi pengangkatan kandung empedu, dokter akan menyarankan anda agarmengkonsumsi makanan rendah lemak. Padahal seluruh metabolisme tubuh memerlukan lemak, termasuk kolesterol.
7. Cedera usus dan pembuluh darah
Kolesistektomi bisa melukai sekitar usus dan pembuluh darah akibat penggunaan alat ketika operasi berlangsung, dan resiko akibat penggunaan obat bius.Resiko dapat meningkat apabila terjadi peradangan pada kandung empedu.
8. Kebocoran kandung empedu
Kebocoran dapat terjadi pada saluran empedu yang mana setelah kandung empedu dihapus, tabung yang menghubungkan kandung empedu ke saluran empedu utama yang dihubungkan dengan klip khusus terbuka.Cairan ini dapat dibersihkan dan dikeringkan dengan melakukan operasi untuk mengalirkan empedu dan mencuci bagian dalam rongga perut.Hal ini disebut sebagai sindrom pasca-kolesistektomi (PCS).
9. Resiko dari anestesi umum
Komplikasi yang dapat terjadi karena memiliki anestesi umum adalah reaksi alergi bahkan kematian.Resiko ini dapat dikurangi dengan menjaga tubuh tetap sehat dan bugar sebelum melakukan operasi.
Setelah operasi, cairan empedu akan tetap terproduksi oleh hati, dan mungkin saja kandungan yang dapat menghasilkan endapan batu empedu masih ada. Apabila kandung empedu telah dibuang, maka batu empedu dapat muncul pada hati karena wadah yang seharusnya menampung cairan ini telah hilang.
10. Deep vein thrombosis
Beberapa orang berada pada risiko yang lebih tinggi dari bekuan darah berkembang selama operasi. Hal ini dikenal sebagai deep vein thrombosis dan biasanya terjadi pada vena kaki.
Baca Juga : 19 Cara Mudah Menghilangkan Rasa Gelisah dan Cemas
Setelah mengetahui berbagai Efek operasi batu empedu yang dapat mengancam kesehatan anda, sebaiknya anda pikirkan terlebih dahulu sebelum melakukan operasi kandung empedu agar tidak bisa menimbulkan beberapa macam penyakit.